Batu Pemanggil Paus
Edisi: 39/39 / Tanggal : 2010-11-28 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Kurniawan, Pramono, Yohanes Seo
Daleta gerojemaju daburkei
Taisa miosewao oli dia watu koteklema
(Terima kasih karena telah memberikan rezeki bagi warga Lamalera yang telah menangkap paus
Sekarang mari kamu semua datang ke batu koteklema ini)
Agustinus Olak Fujon, 42 tahun, generasi ketujuh dalam suku Fujon, melantunkan syair serupa mantra itu sambil berdiri di atas batu paus (wato koteklema). Batu besar yang menyerupai paus itu tergeletak di kaki bukit Labalekan, sekitar tiga kilometer dari Kampung Lamalera di ujung selatan Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapainya memakan waktu sekitar dua jam berjalan kaki dari kampung di pinggir pantai.
Batu itu hitam. Panjangnya sekitar 10 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1,5 meter. Warga Lamalera percaya bahwa batu itu tuan tanah desa yang akan mendatangkan paus. Menurut legenda, dulu ada seekor kerbau yang turun gunung menuju laut untuk menjadi paus di waktu malam. Namun sang kerbau kesiangan dan tepergok matahari, sehingga dirinya berubah menjadi batu paus di tengah perjalanan.
Dari sinilah ritual adat penangkapan paus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…