Tragedi 1965 Dengan Bunraku

Edisi: 42/39 / Tanggal : 2010-12-19 / Halaman : 84 / Rubrik : TER / Penulis : Heru c. Nugroho, ,


BONEKA itu dijajar di atas papan. Dor! Terdengar suara balon meletus. Bersamaan dengan itu, boneka-boneka itu terperosok ke lubang. Itulah cara Maria Tri Sulistyani dan Iwan Effendi, sutradara kelompok teater boneka Papermoon Puppet Theatre, menampilkan eksekusi massal terhadap orang "merah".

Dengan judul Mwathirika, di Auditorium Lembaga Indonesia Prancis, 30 November-3 Desember lalu, mereka menampilkan cerita mengenai sebuah keluarga yang dihilangkan. Mwathirika adalah bahasa Swahili, bahasa yang digunakan salah satu suku di Afrika Timur, yang artinya korban.

Panggung mulanya menghadirkan orang-orang bertopeng dengan balon merah di tangan yang bergerak dinamis memenuhi panggung. Lalu cerita beralih ke kehidupan sehari-hari keluarga Baba dan Haki yang bertetangga. Baba seorang ayah dengan dua anak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…