Agama Bukan Hanya Syariat
Edisi: 44/23 / Tanggal : 1994-01-01 / Halaman : 36 / Rubrik : AG / Penulis : WMU
Salawat dan salam atasmu Muhammad... Bulan purnama benderang di atas kita... PLAK-plak-dung, plak-plak-dung. Tetabuhan rebana terdengar lamat-lamat. Dari balik kegelapan, satu per satu santri berkopiah dan bersarung itu berjalan perlahan. Mereka, dengan ketimprung di tangan kiri, duduk bersila membentuk setengah lingkaran. Salah seorang di antaranya, yang tertua, berdiri di tengah. Suaranya yang parau mengalunkan kalimat puja-puji itu untuk Nabi Muhammad saw.
Saat masuk ke irama rekby (irama datar), suara itu bagai keletihan. Namun, sontak melengking pada irama hejaz (irama tinggi), sehingga otot-otot leher penabuhnya menegang. Menggetarkan. Lalu, kembali lembut pada nada masyri (irama lembut). Bait demi bait syair dilantunkan. Formasi di pentas menyesuaikan dengan suasana.
Itulah cuplikan suasana syahdu saat grup Rebana Lampung Barat tampil mengawali Festival Zikir Rebana di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dua pekan lalu. Selain diikuti grup dari Lampung itu, festival ini diikuti juga oleh kelompok rebana asal Bandung,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…