Keistimewaan Yogyakarta: Landasan Sejarah

Edisi: 43/39 / Tanggal : 2010-12-26 / Halaman : 35 / Rubrik : KL / Penulis : Anhar Gonggong, ,


RIBUT tentang keistimewaan Yogyakarta pastilah karena persoalan pemahaman sejarah. Sejarah bukan dalam arti rangkaian peristiwa kelampauan yang diam tak bernapas, melainkan dalam arti rangkaian peristiwa kelampauan yang melahirkan dinamika, dalam kedaulatan gerak yang mengejutkan.

RIBUT tentang keistimewaan Yogyakarta pastilah karena persoalan pemahaman sejarah. Sejarah bukan dalam arti rangkaian peristiwa kelampauan yang diam tak bernapas, melainkan dalam arti rangkaian peristiwa kelampauan yang melahirkan dinamika, dalam kedaulatan gerak yang mengejutkan.

Sultan Yogyakarta, Hamengku Buwono IX, memang tokoh yang membuat sejarah, dan itu berkaitan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Keesokan harinya, 18 Agustus 1945, bangsa yang baru sehari merdeka itu membentuk sebuah negara republik melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dengan pernyataan kemerdekaan dan tegaknya negara Republik Indonesia, Sukarno-Hatta, sebagai presiden dan wakil presiden, memerlukan dukungan yang segera.

Dalam kaitan itulah Sultan HB IX, beserta kerabatnya, Paku Alam VIII, menampakkan sikap republikein-nya dengan segera menyatakan dukungan pada kemerdekaan bangsanya, dan tegaknya negara berbentuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…