Jalan Tengah Negeri Jiran
Edisi: 45/39 / Tanggal : 2011-01-09 / Halaman : 40 / Rubrik : PDK / Penulis : Rudy Prasetyo , ,
IRWANDI Jaswir pernah dihadapkan pada tiga pilihan sulit. Pria kelahiran Medan pada 1970 ini harus memutuskan di mana akan memulai karier sebagai ilmuwan. Gelar doktor terbaik dari University of British Columbia, Kanada, yang disandangnya pada 2000 membuat Malaysia dan Kanada terpesona. Dua negara itu berani menggaji Irwandi sesuai dengan standar internasional dan memberi fasilitas penelitian sesuai dengan keinginannya.
Sebenarnya hati kecil Irwandi ingin kembali ke Indonesia. Tapi tak ada satu pun tawaran menarik dari universitas di Tanah Air. Ia jadi teringat pengalamannya saat baru lulus dari Institut Pertanian Bogor pada 1993. Ia sempat melamar menjadi dosen di almamaternya. Lamaran kandas lantaran kuota pengajar terbatas. Maklum, masih banyak seniornya yang belum diangkat menjadi pegawai negeri. "Tidak ada kepastian, tapi kalau sekadar honorer bisa," katanya sembari tersenyum di acara International Summit Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, pertengahan Desember lalu.
Akhirnya, Irwandi memilih Malaysia sebagai jalan tengah. Memang, dalam dunia pendidikan, Malaysia tak secanggih negara maju seperti Kanada. Tapi Malaysia mempunyai pola pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengacu ke negara maju, khususnya soal pendanaan riset. Ini dirasakan Irwandi saat mendapat beasiswa program master di Universiti Putra Malaysia sekaligus dibiayai meneruskan program doktor di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…