Negosiasi Alot Dengan Exxon

Edisi: 45/39 / Tanggal : 2011-01-09 / Halaman : 128 / Rubrik : EB / Penulis : Tim Ekbis, ,


SETELAH terkatung-katung selama 39 tahun, ladang gas raksasa Blok Natuna D-Alpha akan segera digarap oleh PT Pertamina, ExxonMobil (Amerika Serikat), Total (Prancis), dan Petronas (Malaysia). Tak mudah memutuskan operator yang akan mengeksplorasi ladang gas ini. Bertahun-tahun Pertamina dan juga pemerintah bernegosiasi dengan sejumlah perusahaan. Paling alot dengan ExxonMobil, pengelola awal ladang gas tersebut. Sempat diwarnai klaim pemutusan kontrak ExxonMobil, pemerintah Indonesia akhirnya mengizinkan perusahaan minyak asal Amerika itu bermitra dengan Pertamina, Total, dan Petronas.

1970

Azienda Generale Italiana Petroli (AGIP)-sekarang ENI-perusahaan asal Italia, menemukan cadangan gas di lapangan Natuna. Potensi cadangan gasnya sangat besar, mencapai 42 triliun kaki kubik, terbesar di Asia Timur. Tapi ladang gas ini dinilai tidak ekonomis karena kandungan karbon dioksida (CO2)-nya sangat tinggi: 70 persen-rata-rata kandungan CO2 di ladang-ladang gas di dunia sekitar 20 persen. AGIP mengembalikan blok…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…