Pada Garis Dan Kertas, Ugo Membela
Edisi: 47/39 / Tanggal : 2011-01-23 / Halaman : 70 / Rubrik : SR / Penulis : Dwidjo U. Maksum, Heru C. Nugroho ,
SUASANA Jalan Malioboro pada 1950-an tiba-tiba terhampar di ruang pamer Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu hingga Rabu pekan lalu. Jalan di sebelah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu menjadi shelter para perupa. Sudut toko, lalu-lalang orang, deru knalpot brompit, tikungan jalan, wira-wiri dokar, dan pedagang batik tiap hari terekam dalam kertas. Garis, arsir, dan semua coret-moret lebur dalam ruang dokumentasi zaman.
Kebiasaan yang kemudian diteruskan para mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia itu perlahan-lahan pudar, lalu senyap. Tak ada lagi seniman duduk membawa potongan tripleks tatakan untuk menarik dan merangkai garis, tak ada lagi mahasiswa seni rupa memelototi jalanan lalu merangkumnya menjadi sketsa. Sirna sudah tradisi memotret kisah lewat guratan di atas kertas.
Romantisisme nyeket itu kini hadir lewat ribuan karya Ugo Untoro, 40 tahun, dalam pameran bertajuk Papers and Ugo, 8-21 Januari. Perupa yang telah berkelana ke berbagai macam medium seni rupa itu mengajak publik seni rupa kembali memahami garis. Tapi mengapa mesti di atas kertas? "Kertas lebih intim, liar, dan ikhlas diapakan saja," kata Ugo.
Tak harus kertas putih bersih. Bungkus rokok, lembar kertas buku bergaris, bekas undangan, bekas kalender, atau kertas ralat skripsi juga boleh. Setiap hari Ugo menumpahkan gagasan, kegelisahan, dan impresi ke dalam kertas-kertas itu. Ya, bagi Ugo, sebagai medium seni rupa, kertas tak kalah gengsi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…