Perempuan Pencinta Cerutu
Edisi: 48/39 / Tanggal : 2011-01-30 / Halaman : 46 / Rubrik : GH / Penulis : Tito Sianipar , ,
BAJU hangat berlapis yang dikenakan Elisa Weston tak mampu menahan udara dingin yang menusuk hingga ke dalam daging. Bahkan minuman beralkohol yang ditenggaknya tak terasa memberikan kehangatan. "Rokok juga enggak terasa," ujarnya. Kala itu, pada 2000, ia sedang berlibur musim dingin di Paris. Elisa menginap di Hotel Hilton bersama suaminya yang warga negara Inggris. "Suami saya mengusulkan mencoba cerutu," kata Elisa.
Tanpa ragu dan memang butuh mengusir hawa dingin, Elisa yang memang perokok mencoba cerutu. "Kok, enak," ujarnya. Bermula dari situ, Elisa menjadi penggemar cerutu. "Saya keterusan sampai sekarang," kata ibu dua putri itu. Dalam sehari, Elisa biasanya menghabiskan satu batang cerutu, yang dinikmatinya di sore hari. "Biasanya sambil browsing Internet di rumah," ujar perempuan 46 tahun ini.
Elisa adalah satu dari segelintir perempuan yang menjadi penikmat cerutu. Memang masih susah menemukan perempuan pencerutu di Indonesia. Jumlahnya di Jakarta-menurut para penggemar cerutu perempuan-hanya sekitar 100 orang. Dan mereka juga tidak seperti pencerutu pria yang bisa cuek menikmati cerutu di tempat umum. Pencerutu perempuan butuh tempat tertutup atau privat agar mau dan bisa menikmati cerutu. Mereka biasanya berkelompok dan nongkrong dengan teman-teman satu geng sesama pencerutu.
Di sini cerutu tergolong barang mewah yang dikonsumsi kalangan terbatas. Hanya mereka yang memiliki kemampuan ekonomi menengah ke atas yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…