Ngejazz Di Kebun Pekik

Edisi: 48/39 / Tanggal : 2011-01-30 / Halaman : 73 / Rubrik : MS / Penulis : L.N. Idayanie, Anang Zakaria, Heru C.N


BUKAN pentas wayang kulit yang digelar di pekarangan dan kebun pelukis Djoko Pekik seluas tiga hektare itu. Melainkan jazz. Di pelosok Desa Sembungan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, tersebut, Sabtu sore dua pekan lalu, disebar tiga panggung yang diberi nama Siter, Slompret, dan Tambur. Dan di situlah para musisi jazz Yogya unjuk gigi.

Inilah Ngayogjazz. Kekhasan pentas ini adalah keinginannya untuk membaur dengan masyarakat kebanyakan, termasuk nomor-nomor yang dibawakan para musisi, meskipun tetap dengan denyut jazz.

Itulah yang terjadi misalnya di panggung Siter, ketika para musisi yang tergabung dalam Komunitas Jazz Jogja tampil. Mereka bermain-main dengan lagu-lagu populer Jawa yang dibawakan secara berbeda.

Chick Yen membukanya dengan The Pink Panther Theme, komposisi musik karya Henry Mancini, yang terkenal lewat film kartun The Pink Panther, lalu disambung dengan Yen Ing Tawang Ono Lintang, langgam Jawa ciptaan Anjar Any, dalam gaya rancak. Erwin Zubiyan Quintet memainkan Sewon City Blues dan Cublak Cublak Suweng secara baru. Adapun Kenny & Mr Dance menyuguhkan Menthok-menthok dan Lir Ilir dalam gaya jazz kontemporer.

Lagu-lagu itu sudah direkam dalam Sesarengan, album kedua komunitas tersebut, yang diluncurkan di acara ini. Ternyata ide anak-anak mengaransemen lagu Jawa secara baru…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…