Di Balik Lobi Yahudi: Kerja Sama ...
Edisi: 31/21 / Tanggal : 1991-09-28 / Halaman : 51 / Rubrik : SEL / Penulis :
TERNYATA, bom-bom yang dijatuhkan Amerika di Irak buatan Israel, dan sepatu
yang dipakai serdadu Amerika dalam Perang Teluk yang lalu juga buatan negara
Yahudi itu. Itulah yang diungkapkan Andrew & Leslie Cockbum dalam buku
barunya, Dangerous Liaison. Buku yang mengisahkan latar belakang terbentuknya
hubungan erat Amerika-lsrael, yang ternyata bukan sekadar jasa lobi Yahudi di
Amerika. Di balik itu, hubungan intelijen -- antara CIA dan Mossad, antara CIA
dan intelijen militer Israel -- lebih menentukan. Andrew dan Leslie Cockbum
adalah dua wartawan suami-istri yang beberapa kali memenangkan hadiah
jurnalisme terbaik di Amerika.
; Dl BALIK LOBI YAHUDI: Kerja sama CIA dan Intelijen Militer Israel SUATU hari
sebelum Perang Teluk -- Irak lawan Amerika -- meletus, satu konvoi 50 bus
merah keluar dari sebuah hotel di depan pantai Tel Aviv menuju ke utara. Di
tiap bus, tertulis slogan yang sama: Philadelphia-Mitzah. Mitzah, itulah
istilah Yahudi yang artinya kurang lebih semuanya karena Allah. Namun, 900
orang Amerika dalam bus itu bukanlah para peziarah yang sedang menuju ke
tempat upacara keagamaan. Tujuan mereka adalah basis militer Komando Utara di
Dataran Tinggi Golan.
; Sebagian besar penumpang bus itu berusia setengah baya dan semuanya
mengenakan jaket biru penahan angin, dengan hiasan tulisan. Kami bersama Anda,
dan Kami terbang dengan El Al. Mereka berada di Israel selama sekitar
seminggu, untuk tamasya dan melakukan identifikasi. Hari ini adalah acara
terpenting: melihat tentara Israel beraksi.
; Sementara itu, di basis di bukit itu, pasukan siap melakukan operasi besar.
Jip dan mobil wagon sibuk lalu-lalang, tank-tank mencari posisi masing-masing.
Para perwira sibuk memasang tanda-tanda dalam bahasa Inggris. Yang istimewa
adalah hadirnya sejumlah korps wanita angkatan darat dari kantor hubungan
masyarakat, yang beberapa di antaranya mengenakan pakaian kerja tahan api yang
fotogenik.
; Begitu turun dari bus, para pengunjung segera jepret-jepret tank-tank dan
simbol-simbol militer. Mereka belum tertarik pada cewek-cewek dalam pakaian
kerja itu rupanya. Tiba-tiba lagu-lagu patriotik Yahudi dihentikan, dan sebuah
pengumuman dalam bahasa Inggris terdengar: Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya,
pertunjukan akan dimulai 15 menit lagi.
; Jenderal Yossi Peled, komandan Komando Utara, sambil mengamati pasukannya,
memberi penjelasan di sana-sini. Ketika itulah helikopter Menteri Pertahanan
Yitzhak Rabin mendarat. Rabin pun mengenakan jaket biru tapi polos tanpa
tulisan.
; Setelah upacara penyerahan kenang-kenangan kepada perwira senior, tibalah
saat pertunjukan. Pengeras suara menyerukan komando dalam bahasa Inggris: Ini
perintah. Ambil posisi masing-masing. Selamat bertugas.
; Tembakan meriam tank pun datang dari segala arah. Bising, dan medan perang
penuh asap. Tampak serdadu-serdadu berlarian menuruti perintah komandannya.
Musuh itu adalah tong-tong yang ditumpuk. Yang kemudian beterbangan di udara
disikat serentetan tembakan.
; Kini, kami tunjukkan senjata rahasia Israel, teriak pengeras suara. Lalu dari
dalam tank itu keluarlah serdadu-serdadu muda yang segera berderet di samping
tanknya, dengan wajah tersipu-sipu, bagaikan para aktor di akhir pertunjukan.
Mereka tersenyum, sedangkan para pengunjung Amerika itu bertepuk tangan, dan
beberapa bahkan sedikit membungkuk tanpa mereka sadari, membalas tepukan
tangan itu.
; Sampai sekarang, suguhan perang-perangan itu masih disediakan buat wisatawan
Amerika yang masih terus berdatangan. Baru bila jumlah wisatawan tak cukup
banyak untuk suguhan kehebatan tentara Israel itu, mereka hanya dibawa
melihat-lihat hal-hal yang berhubungan dengan militer: Dataran tinggi Golan,
benteng Israel yang menjaganya dari serangan Suriah, benteng Masada di padang
pasir di pantai Laut Mati, tempat orang Yahudi terakhir kali bertahan
sebelumdikalahkan orang Romawi di tahun 70.
; Sebenarnya, tanggapan orang Israel sendiri pada perang untuk turis itu
bermacam-macam. Salah satunya adalah pendapat Gideon Levi, wartawan surat
kabar berbahasa Ibrani, Ha'aretz, koran paling terpandang di Israel. Setelah
menyaksikan perang-perangan itu, ia menulis, Saya pikir pertunjukan seperti
itu tak ada lagi, tinggal sebagai cerita saja, karena Amerika sudah dewasa dan
kami juga sudah dewasa. Hubungan antara kami dan Amerika sebagaimana hubungan
orang dewasa. Tapi rupanya tidak.
; Perwira hubungan masyarakat itu menemuiku dan minta agar saya tak lupa
menuliskan naiknya dana perang-perangan ini.
; Levi memang kaget, melihat serdadu-serdadu Israel memberi pertunjukan
bagaikan anjing-aning laut, untuk menggembirakan orang-orang Amerika, dengan
harapan bisa mengeduk dana dari Paman Sam. Yang menyedihkan, pertunjukan
perang-perangan itu dianggap sama pentingnya dengan operasi keamanan Israel
seperti misalnya pengeboman Libanon. Soalnya, Israel memang sepenuhnya
bergantung pada dana Amerika.
; Orang-orang yang disebut Levi sebagai perempuan-perempuan dengan rambut biru,
dan ... laki-laki yang bergaya atlet, itulah sekembali mereka di Amerika akan
memberikan sumbangan pribadi US$ 1 milyar -- dan sumbangan itu bebas pajak.
Lalu masih ada beberapa sumber dana lsrael di Amerika, antara lain dari
penjualan obligasi per tahun yang menghasilkan sekitar US$ 500 juta, dan
utangan komersial dari bank-bank Amerika sebesar US$ 1 milyar.
; Namun, jumlah itu terasa kecil dibandingkan dengan sumbangan dari seluruh
pembayar pajak di Amerika, yang mencapai US$ 4 milyar, untuk ekonomi dan
militer. Jadi, dana yang datang dari Amerika untuk Israel tiap tahunnya
seluruhnya lebih dari US$ 6 milyar. Ini adalah seperempat dari pendapatan
nasionalnya yang US$ 24 milyar. Kata Profesor Yehoshua Liebowitz dari
Universitas Yahudi, Selama dua ribu tahun, bangsa Yahudi bisa hidup tanpa
bantuan orang lain. Kini, orang Yahudi di Israel berada dalam genggaman orang
Amerika. Maka, wajar saja bila orang Israel ingin memberi kesan atau pengaruh
pada Amerika sebagai negara donor. Orang-orang Amerika separuh baya itu
tampaknya memang begitu terkesan pada senjata rahasia Israel, dan dengan
bangga membayangkan betapa gagahnya tentang Israel dalam perang Kemerdekaan,
dan yang lebih membanggakan bgi, dalam Perang Enam Hari melawan Mesir, Suriah,
dan Yordania pada 1967. Tulis harian Ha'aretz dengan sinis, tentang reaksi
para Amerika itu, Banyak yang sampai tercengang-cengang. Bakat para
prajuritmuda itu sungguh tinggi. Inilah angkatan bersenjata Israel yang
sebenarnya, menggebuk Suriah, tanpa salah, meski itu hanya setumpuk tong.
; Beberapa tahun silam, hal serupa juga dilakukan oleh Ariel Sharon, jenderal
populer yang kini beRada dalam kubu garis keras, dan memegang jabatan menteri
perumahan. Waktu itu, ia mengkoordinasi sejumlah penyumbang dana dari Amerika,
yang tiap tahun mengirimkan sekitar US$ 250.000.
; Sharon akan membawa para donatur yang datang ke perbatasan israel dan Arab
sebelum Perang 1967, dan akan menceritakan secara dramatis, dengan bantuan
peta, bagaimana pihak Arab dari perbatasan itu bisa memotong Israel menjadi
dua bagian. Ancaman yang bisa memaksa Israel keluar dari wilayah yang
direbutnya (Gaza, Tepi Barat, dan Golan) tetap ada. Bila itu terjadi, Israel
akan kembali hidup dalam ancaman yang sangat membahayakan.
; Setelah orang-orang Amerika itu masuk ke dalam bus dengan kesan dalam, Sharon
akan berkata kepada salah seorang di antaranya, Saya sungguh mencintai
pemandangan ini, begitu damai. Tidakkah Anda ingin punya rumah peristirahatan
musim panas di sini?
; Ariel Sharon dan sejumlah elite di pemerintahan Israel tahu bahwa negeri
Yahudi ini membangun dirinya menjadi superkuat di Timur Tengah bukan hanya
untuk menakut-nakuti negara-negara Arab. Ada sesuatu yang lebih jauh dari
hubungan Israel-Amerika, dan bukan sekadar hubungan solidaritas antara
masyarakat Yahudi Israel dan masyarakat Yahudi Amerika.
; Namun, untuk menemukan bahwa Israel bukanlah sekadar sebuah lobi, seseorang
harus menyebal dari perjalanan bus turis itu. Untuk mengetahui sistem
pertahanan Israel yang sebenarnya dan makna hubungan Israel-Amerika yang
sesungguhnya bisa dilihat bila Anda masuk Tel Aviv dari arah barat. Di pinggir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…