Buku Pelajaran Orang Pacitan
Edisi: 50/39 / Tanggal : 2011-02-13 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis : Oktamandjaya Wiguna, Sunudyantoro, Anwar Siswadi
PULUHAN murid Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Mi'rad Talang, Tegal, Jawa Tengah, meriung di perpustakaan. Guru meminta mereka membaca buku bantuan pemerintah yang belum lama diterima sekolah. Seorang siswa kelas tiga, Anam Saputra, membaca buku Menata Kehidupan Bangsa, lalu mengeluh, "Isinya sulit dipahami."
Buku yang dibaca Anam, berisi tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan bagian dari seri buku Lebih Dekat dengan SBY. Menerima buku dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal pada pertengahan Januari, Kepala Sekolah Abdullah Mufid menggelar diskusi buat menguji pemahaman anak didiknya. Siswa sekelas Anam, Eni Safitri, juga merasa sulit memahami isi buku terbitan Remaja Rosdakarya, Bandung, itu. "Mending saya mengerjakan soal daripada mempelajari buku ini," ujarnya.
Abdullah Mufid menilai isi buku-buku tentang Presiden itu tidak cocok dengan mata pelajaran. Koleganya, Abdul Azis, Kepala SMP Ma'arif Nahdlatul Ulama Dukuhwaru, Tegal, awalnya menduga buku seri Presiden itu bisa memperkaya pelajaran kewarganegaraan. "Ternyata isinya biografi tokoh yang tak nyambung dengan mata pelajaran mana pun," ujarnya.
Peredaran buku Yudhoyono melalui paket bantuan pemerintah itu diketahui Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal pada bulan lalu. Dari 87 sekolah penerima bantuan buku, sebagian besar menerima seri buku SBY. Paket buku itu dibeli dengan Dana Alokasi Khusus Kementerian Pendidikan Nasional. Selain sepuluh buku berseri, ada buku biografi Yudhoyono, Bintang Lembah Tidar, dan Surat untuk Ibu Negara-yang menurut pengantarnya merupakan cerita "fiktif informatif" Ani Yudhoyono.
Muhammad Dimyati, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal, meminta buku-buku itu ditarik dari sekolah karena tak sesuai dengan kurikulum. "Semua tokoh boleh menyumbangkan buku biografi ke sekolah, tapi dengan biaya sendiri, jangan membebani negara," ujarnya.
Waudin, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, mengatakan judul-judul buku bantuan sudah ditentukan Pusat Kurikulum…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?