Melawan Cendera Mata Palsu

Edisi: 50/39 / Tanggal : 2011-02-13 / Halaman : 60 / Rubrik : IMZ / Penulis : Kurniawan , ,


TIPLAK-TIPLUK suara tifa terdengar dari dalam ruangan itu. Di sana beberapa lelaki muda tampak asyik mengangkat gendang panjang khas Asmat itu, memukul-mukul, lalu mengembalikannya ke tempatnya semula. Mereka lalu pindah ke bagian tumpukan tifa yang lain dan mengulang hal yang sama. Beberapa lelaki lain tampak berkeliling mengamati beberapa patung yang berjejer di ruangan itu.

Tak jauh dari mereka, seorang lelaki tua menjulurkan tangannya, memasukkan selembar uang seribu rupiah kumal ke mulut buaya besar yang sudah diawetkan. Di lidah buaya itu berserakan beberapa lembar uang kertas, tembakau, dua batang rokok, dan benda-benda kecil lain. "Ini buaya yang beberapa waktu lalu pernah makan orang," katanya. "Uang ini untuk mohon keselamatan."

Mereka adalah orang Asmat yang berkunjung ke Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, akhir November tahun lalu. Inilah satu-satunya tempat mereka dapat menyaksikan semua artefak sejarah dan budayanya, yang sebagian sudah tak akan mereka temukan lagi sekarang. Orang Asmat senang memukul tifa dan bernyanyi, sehingga puluhan tifa terbaik yang dikoleksi museum itu selalu menarik minat mereka untuk berkunjung.

Museum ini terbuka untuk umum dan gratis. Erick Sakol, kurator museum, memperkirakan ada seribu wisatawan domestik, termasuk warga Asmat, yang datang tiap tahun ke sana. "Wisatawan mancanegara yang berkunjung ada 500 sampai 600 orang per tahun," kata lelaki yang sudah 36 tahun bekerja di sana itu.

Inilah salah satu tempat di Asmat yang selalu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…