Sekolah-sekolah Di Atas Lumpur
Edisi: 50/39 / Tanggal : 2011-02-13 / Halaman : 62 / Rubrik : IMZ / Penulis : Kurniawan , ,
HARI masih pagi ketika jembatan besar di pusat Kota Agats sudah penuh dilalui anak-anak berseragam sekolah pada akhir November tahun lalu. Jembatan beton selebar dua meter itu adalah jalan utama di kota dan sering dijuluki jalan tol oleh warga setempat.
Jalan tersebut tersambung dengan jembatan-jembatan kayu kecil yang menghubungkan semua rumah, kantor, dan pusat keramaian, seperti pasar dan pelabuhan.
Kota di hilir Sungai Atsewtsy itu berdiri di atas lumpur dan rawa, sehingga semua bangunan harus berbentuk panggung dengan tiang setinggi sekitar satu meter. Bila air surut, hanya jembatan itu tempat orang dan motor listrik, yang lagi menjadi tren di sana, yang dapat melewati. Bila pasang, air sungai akan mencapai ke tengah kota, sehingga perahu-perahu kecil dapat berlabuh di samping rumah.
Antonius J. Ndatipits dan Longginus Passe berada di antara pelajar itu. Siswa Kelas XI SMAK Yan Smith Agats itu dua dari sedikit orang Asmat yang punya kesempatan bersekolah hingga ke jenjang sekolah lanjutan.
"Saya bisa bersekolah karena dibantu beasiswa dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Asmat," kata Antonius, yang menduduki posisi keempat terbaik di kelasnya.
Menurut data pemerintah setempat, Kabupaten Asmat memiliki 104 sekolah dasar, sembilan SMP, dan tiga SMA. Tingkat buta hurufnya masih sangat tinggi.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…