Pesan Pendek Sebelum Angkara Murka
Edisi: 51/39 / Tanggal : 2011-02-20 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Setri Yasra, Sunudyantoro, Anton Septian
ISMAIL Suparman sedang menerima tamu ketika pintu depan rumahnya diketuk dari luar. Ketua Ahmadiyah Pandeglang ini membuka pintu dan menjumpai dua petugas Kepolisian Resor Pandeglang. âAnda akan diperiksa di kantor dalam kasus imigrasi,â kata seorang dari mereka.
Pagi beranjak pergi di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada Sabtu dua pekan lalu itu. Jarum jam menunjukkan pukul sembilan. Suparman segera mengaitkan âurusan imigrasiâ itu dengan istrinya, Haina Toang Aquino, warga negara Filipina yang sudah dua tahun menetap di situ. âSurat-suratnya lengkap,â kata Suparman, ditirukan Aminah, ibunya. Sang petugas berkukuh dan meminta Suparman ikut.
Suparman meminta Haina berkemas. Ia juga mengajak Atep Suratep, Imron, dan Rochimâtiga pemuda anggota Ahmadiyahâyang berada di rumahnya. Putri Aquino Suparman, anaknya yang berumur dua tahun, merengek ingin ikut. Tak tega, Haina mengajak putri bungsunya itu. Tiga anak lain dititipkan ke rumah neneknya.
Sebelum berangkat, Suparman dibantu Atep, orang dekatnya setahun terakhir, memindahkan pesawat televisi, kulkas, dan mesin cuci ke rumah Aminah. Tepat pukul sepuluh, mereka berangkat ke kantor Kepolisian Resor Pandeglang, sekitar tiga setengah jam perjalanan mobil dari Cikeusik.
Di kantor polisi, Suparman kaget. Menurut Muhamad Isnur, anggota tim kuasa hukum Ahmadiyah, polisi menyebutkan pemanggilan tidak berkaitan dengan masalah imigrasi Haina. Suparman hanya diminta tinggal sementara waktu. âDia dievakuasi karena ada ancaman,â kata Isnur.
Suparman mengenal Ahmadiyah ketika bersekolah di Madrasah Aliyah Pandeglang. Pada 1994, dia pindah ke Filipina. âUntuk belajar bahasa selama dua tahun. Lalu tinggal di sana menjadi mubalig selama delapan tahun,â kata Aminah. Di sana pula Suparman memperistri Haina. Pada 2009, Suparman pulang dan menetap di Desa Umbulan. Sejak itu, dia menjadi tokoh sentral Ahmadiyah Pandeglang.
Pria kelahiran 12 Mei 1969 ini mendapat sorotan di lingkungannya. Apalagi dengan posisinya sebagai juru dakwah Ahmadiyah untuk daerah Banten. âDia sudah lama diincar,â kata seorang anggota Ahmadiyah.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…