Trooper Menggedor Promotor
Edisi: 52/39 / Tanggal : 2011-02-27 / Halaman : 60 / Rubrik : IMZ / Penulis : Dwidjo U. Maksum , ,
MALAM telah rebah di ujung embun, tapi lelaki itu masih termangu di kamarnya. Matanya nanar. Musik, yang semula mengentak, mulai surut perlahan. Dua tahun lalu itu, Yannovisyam Caniago, 31 tahun, merasa sendiri. Cinta mati pada Iron Maiden, band cadas asal Inggris, dia merasa tak ada kawan, tak ada saudara musik seiman.
Dulu, seperti umumnya remaja, menentukan pilihan ngefan pada band bukanlah hal terlarang. Ada kebanggaan. Kegelisahan dan naluri memberontak terwakili. Yannovisyam, yang akrab disapa Syam Iman, termasuk di deretan muda itu. Sejak kecanduan kelompok musik âperawan besiâ pada 1987, Syam benar-benar solitaire. Meski banyak pemuja Maiden, dia tak menemukan komunitas nyata kumpulan penggemar.
Nah, malam di pengujung 2009 itu, Syam memutar otak agar tak sendiri mencintai Maiden. Saat itu sudah mulai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…