Apa Pun, Pokoknya Serbia Raya
Edisi: 44/23 / Tanggal : 1994-01-01 / Halaman : 62 / Rubrik : LN / Penulis : DP
DI lapangan parkir di depan kantor kepresidenan Slobodan Milosevic, seorang wanita tak lagi mampu menahan tangisnya. "Sudah sekian lama kami terjebak dalam kegelapan seperti ini. Tapi tetap saja tak berubah," katanya.
Ia mungkin mewakili 10 juta penduduk Serbia yang semakin menderita terimpit ekonomi. Setelah embargo perdagangan plus embargo udara dan senjata diberlakukan PBB enam bulan silam, nadi perekonomian Serbia benar-benar lumpuh. Menurut Miomir Jaksic, profesor ekonomi dari Universitas Beograd, tingkat inflasi bulan Desember ini mencapai 250.000%. Sedangkan harian Vercernje Novosti melaporkan, harga sebotol Brandi di pasar swalayan sampai empat triliun dinar lebih, sedangkan sebongkah roti yang diantre setiap hari oleh ribuan warga Beograd, harganya mencapai dua juta dinar.
Kondisi itu diperburuk dengan pencetakan uang terus-terusan oleh pemerintah Serbia, tanpa memperhitungkan cadangan devisa negara.
"Mau apa lagi? Satu-satunya jalan agar bisa bertahan, ya, mencetak uang,"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…