Dari Pertamina Sampai Kartika

Edisi: 01/40 / Tanggal : 2011-03-13 / Halaman : 14 / Rubrik : KEC / Penulis : TIM KECAP DAPUR, ,


SUATU hari di pengujung November 1975. Redaktur Pelaksana Majalah Tempo Fikri Jufri tiba di kediaman Siswono Yudhohusodo, pengusaha muda yang sedang naik daun ketika itu. Fikri punya janji wawancara dengan Sis—begitu bekas aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung ini biasa disapa.

Belum lagi dia duduk, sang empunya rumah bergegas keluar. ”Dia minta maaf harus mendadak membatalkan wawancara,” kata Fikri, soal peristiwa 26 tahun silam itu. Naluri jurnalistiknya langsung mencium ada sesuatu. Mengabaikan tujuan wawancaranya semula, Fikri langsung berusaha mengorek informasi. ”Ada apa, Bung?” dia bertanya. Sambil lalu, Siswono menjelaskan dengan nada datar, ”Direktur Utama Pertamina dan lima direkturnya diberhentikan.” Fikri sontak terkesima. ”Saya sadar, saya dapat berita besar,” katanya kemudian.

Jelas berita besar, karena Pertamina pada masa keemasan Orde Baru adalah raksasa yang menyilaukan mata. Tangan-tangan perusahaan minyak nasional itu merambah ke berbagai bidang usaha. Telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, sampai angkutan tanker minyak. ”Sebut saja satu bidang usaha, pasti ada Pertamina-nya,” kata satu pejabat zaman itu, berkelakar.

Kekayaan Pertamina memang menggunung. Di laut, mereka punya 200-an kapal, termasuk puluhan tanker minyak. Di udara, ada puluhan pesawat dan helikopter. Pada akhir 1974, Pertamina bahkan berani membeli model terbaru jet eksekutif Boeing 727 yang dilengkapi ruang rapat dan kamar mandi kecil. Harganya US$ 15 juta (sekitar Rp 135 miliar pada nilai sekarang—Red.).

Pada masa itu, Indonesia sedang menikmati berkah bonanza minyak. Harga per barel minyak bumi terus menanjak, menyediakan sumur dolar yang tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
ADA YANG PERGI ADA YANG DATANG TAPI...
1983-03-12

Amir daud menjalani pensiun dan beralih menjadi salah satu pengelola harian the jakarta post. dahlan…

M
MEREKA YANG AKAN DATANG
1983-03-12

Tahun ini tempo mencari 10 tenaga reporter. tempo mengadakan angket kepada 400 orang yang melamar…

B
BUKAN AKHIR YANG HITAM...
1981-03-07

Kini majalah tempo telah berusia yang ke-10. perbaikan-perbaikan dilakukan untuk meningkatkan mutu majalah dengan berbagai…