Tisna Dan Sampah Cigondewah
Edisi: 03/40 / Tanggal : 2011-03-27 / Halaman : 54 / Rubrik : SR / Penulis : Seno Joko Suyono, ,
Tiga ton sampah saya bawa ke Singapura. Kapan lagi bisa mengotori Singapura, ha-ha...," kata Tisna Sanjaya. Hup! Ia lalu meloncat ke timbunan sampah yang diboyongnya.
Minggu-minggu ini sampai 24 April nanti, Anda bisa melihat betapa ruang pameran di University Cultural Center, National University of Si-nga-pore, yang tadinya licin bersih, kini penuh sampah plastik. Plastik apa saja. Dari bekas bungkus keripik kentang sampai bungkus es krim. Aneka macam kurungan burung juga digantung-gantungkan dengan tinggi-rendah yang berbeda-beda.
Masuk lebih dalam lagi, kita disodori- foto-foto sungai, corat-moret rencana penghijauan, video yang berisi wawancara dengan camat atau buruh-buruh, poster-poster protes, sampai plakat seng milik pemerintah daerah Bandung bertulisan "Selamat datang di kawasan wisata Cigondewah, Bandung".
Ini adalah bagian dari Cigondewah: An Art Project, sebuah proyek seni dari Tisna Sanjaya yang berbasis lingkungan dan penguatan komunitas. Cigondewah adalah sebuah kawasan di Bandung, tempat masa kecil Tisna, 53 tahun. Dulu Cigondewah me-rupakan kawasan yang asri, tempat Sungai Cisadane mengalir jernih. "Saat kanak-kanak, saya berwudu dan berenang di sungai. Sekarang tak bisa lagi, karena demikian banyak sampah," katanya. Tisna juga ingat dulu di Cigondewah banyak pancuran, tempat warga melakukan ritual pada saat bulan purnama.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…