Batu Megalitikum Yang Berserakan
Edisi: 03/40 / Tanggal : 2011-03-27 / Halaman : 66 / Rubrik : IMZ / Penulis : Kurniawan , ,
Air terjun kecil setinggi sekitar lima meter itu berpangkal pada sebuah sungai luas yang dangkal dan mengalir di atas sebuah batu monolit yang luar biasa besar. Batu itu praktis terbentang dari satu sisi ke sisi lain sungai. Luasnya sekitar 11 x 12 meter, terbujur utara-selatan.
Air mengalir dari utara, menggenang di beberapa cerukan batu sebagai kolam-kolam, sebelum jatuh sebagai air terjun dan mengalir ke selatan menuju Sungai Cisadane. Di permukaan batu raksasa di Sungai Ciangsana itulah terdapat cerukan berbentuk sepasang telapak kaki orang dewasa, sehingga warga setempat menyebutnya batu tapak. Di sana terdapat pula batu dengan cerukan-cerukan kecil seperti lubang congklak, yang di dunia arkeologi dikenal sebagai batu dakon. Ada 11 batu dakon di situs ini dengan jumlah lubang yang berbeda-beda, dari 1 hingga 12 lubang.
Situs Ciangsana ini terletak di Kampung Cilur, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, yang bertetangga dengan Desa Sindang Barang. Situs ini tampaknya belum ditetapkan sebagai obyek cagar budaya, karena tak ada papan pengumuman apa pun yang biasanya melengkapi sebuah situs…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…