Sampah Konseptual Handiwirman
Edisi: 05/40 / Tanggal : 2011-04-10 / Halaman : 41 / Rubrik : SR / Penulis : Kurniawan, ,
PADA mulanya adalah sampah. Benda-benda bekas itu tersangkut di akar rerumpun bambu di Kali Kontheng, di daerah Gunung Sempu, Yogyakarta. Ada cabikan-cabikan kain di situ, yang tampak nyata ketika air surut. Tak jauh dari situ ada sebuah jembatan dengan tiang beton berlumut.
Perupa Handiwirman Saputra memotret pemandangan kali itu tahun lalu dan menjadikannya sebagai titik berangkat dari tema yang diangkatnya dalam pameran tunggal kesembilannya tahun ini: Handiwirman dan Benda-benda In-Situ "Tak Berakar Tak Berpucuk". Pameran di Galeri Nasional Jakarta itu dimulai pekan lalu dan berakhir Selasa nanti.
Handiwirman adalah seniman lulusan Jurusan Kriya Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada 1996. Perupa kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 24 Januari 1975 itu dikenal sebagai seniman yang memiliki ketekunan luar biasa dalam kecermatannya pada detail karya trimatra yang kebanyakan berbentuk benda remeh. Tapi karya-karyanya sering memancing orang untuk mengenalnya lebih jauh atau mempertanyakan keabsahannya sebagai karya seni.
Kali ini ia kembali memancing penonton dengan menampilkan delapan karya besar, yang semuanya tanpa judul, hanya diberi nomor dari satu hingga delapan. Semua karya itu merupakan pembesaran beberapa kali lipat dari benda temuannya, yang merupakan barang sisa atau benda…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…