Andi Alifian Mallarangeng: Pengurus Pssi Tidak Bisa Dipercaya
Edisi: 05/40 / Tanggal : 2011-04-10 / Halaman : 109 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Ninin Damayanti, Stefanus Teguh Pramono
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng akhirnya mengeluarkan "kartu merah" untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Senin pekan lalu. Pemerintah, lewat Andi, menyatakan tidak lagi mengakui kepengurusan Ketua Umum Nurdin Halid, Wakil Ketua Umum Nirwan Bakrie, dan Sekretaris Jenderal Nugraha Besoes. Seluruh fasilitas, akses, dan anggaran yang diberikan pemerintah kepada PSSI dibekukan. Nurdin cs pun dipaksa hengkang dari kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Senayan.
Keputusan itu terbit setelah kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, dua pekan lalu berakhir ricuh. Distribusi undangan, penentuan hak suara, dan pemilihan tak diatur sebagaimana mestinya. Mengatasnamakan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), pengurus PSSI bahkan membatalkan kongres. Namun 78 anggota dari 100 pemegang suara tetap melanjutkan sidang untuk membentuk komite pemilihan.
Kini sepak bola Indonesia menunggu keputusan FIFA. Bila komite pemilihan diakui FIFA, pemilihan ketua umum dan pengurus baru bisa dilakukan pada akhir April ini. Namun, jika FIFA menolak, kongres untuk menentukan komite pemilihan dan komite banding harus diulang. Kemungkinan terburuknya, FIFA akan menjatuhkan sanksi dengan alasan pemerintah melakukan campur tangan di PSSI.
Sikap pemerintah itu merupakan buntut dari kemelut yang sudah lama berlangsung semenjak Nurdin Halid-mantan terpidana korupsi menjadi Ketua Umum PSSI. Meski dinilai terlambat, sikap pemerintah itu disambut positif banyak pihak. Dan Andi Mallarangeng menampik bila tindakannya dianggap intervensi. "Kami hanya tidak mengakui. Itu hak pemerintah," ujarnya.
Kamis pekan lalu, Andi Alifian Mallarangeng menerima Nugroho Dewanto, Ninin Damayanti, Stefanus Teguh Pramono, dan fotografer Muhammad Fadli dari Tempo di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ditemani dua piring pisang goreng dan penganan kecil lain, dia menjawab pertanyaan secara blakblakan, kerap diwarnai tawa lepas. "Pengurus tidak bertanggung jawab, tidak kompeten, dan tidak bisa lagi dipercaya untuk memimpin PSSI," katanya tentang alasan tidak mengakui kepengurusan Nurdin cs.
Mengapa akhirnya pemerintah tidak mengakui kepengurusan Nurdin Halid?
Pertimbangannya bukan hanya -kongres di Pekanbaru yang ricuh, tapi juga kongres sepak bola nasional di Malang. Hasil kongres itu sudah jelas. Butir pertamanya, PSSI perlu melakukan reformasi dan restrukturisasi. Statuta PSSI juga sudah dibahas, terutama mengenai syarat-syarat nonkriminal. Dalam kongres di Malang sudah ada desakan agar Nurdin Halid mengundurkan diri karena pemilihannya tidak sesuai dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…