Mudin Penakluk Harimau
Edisi: 07/40 / Tanggal : 2011-04-24 / Halaman : 56 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
PULUHAN santri dan warga Tebuireng berdesakan di masjid pondok pesantren. Mereka tengah menggelar pengajian yang rutin digelar setiap Jumat seusai salat isya. Suara mereka terdengar hingga ke dalam kasepuhan, yang berjarak sekitar 10 meter dari masjid. Kasepuhan adalah tempat bermukim keluarga besar Kiai Hasyim Asyâari, pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Malam itu, 1 Juni 1914, suasana di dalam kasepuhan tak kalah ramai. Nafiqoh, istri kedua Hasyim, tengah menahan rasa sakit lantaran detik-detik kelahiran bayi yang dikandungnya makin dekat. Dia dikelilingi sejumlah kerabat dan pelayan dekat. Menjelang malam, dari dalam kasepuhan melengking tangis bayi. Nafiqoh melahirkan bayi lelaki. Air mata bahagia meleleh dari putri Kiai Ilyas, pengasuh Pondok Pesantren Sewulan, Madiun, itu.
Hasyim memberi nama putranya Muhammad Asyâari. Nama ini diambil dari nama ayah Hasyim. Ia mewariskan nama itu kepada sang bayi karena empat kakaknya semuanya perempuan. Tapi, sebulan kemudian, nama ini diganti. Asyâari kecil sering sakit hingga tubuhnya makin lama makin kurus. Nama itu dianggap terlalu berat disandang sang bayi. Hasyim kemudian mengganti nama putra pertamanya itu dengan Abdul Wahid Hasyim. Nafiqoh memanggil anaknya itu dengan panggilan âMudinâ.
Menurut Imam Tauhid, kini 87 tahun, fisik Gus Wahidâdemikian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…