Merendam Piala Dunia Dalam Air Mendidih
Edisi: 44/23 / Tanggal : 1994-01-01 / Halaman : 66 / Rubrik : OR / Penulis : IVH
MEREKA membunuh sepak bola," teriak Diego Maradona. Pemain utama tim Argentina ini gusar melihat hasil undian penentuan tim dalam enam grup yang memperebutkan tiket ke final Piala Dunia 1994, mulai Juni nanti.
Maradona menganggap undian di Las Vegas, AS, pekan lalu itu hanya dagelan belaka. Itu bukan karena salah satu penarik kartu adalah Pelawak Robin Williams di layar TVRI, ia pernah dikenal sebagai makhluk planet lain yang berkomunikasi "nanu-nanu" sambil memegang daun telinga dalam film seri komedi Mork and Mindy.
Cemoohan Maradona itu lantaran Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dituduhnya telah mengatur komposisi tim dalam grup sebelum undian, agar tim-tim tangguh selama ini, seperti Jerman, Brasil, Argentina, dan Italia, tak bakal satu grup. Akal-akalan ini seolah menjamin tim-tim dunia itu tak tersisih di putaran pertama karena lawan yang dihadapi di tiap grup tergolong setingkat lebih rendah kelasnya.
"Sebelum undian berlangsung pun, semua orang sudah bisa tahu siapa bakal melawan siapa di babak penyisihan," kata Maradona. Hal ini juga pernah dilakukan panitia penyelenggara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…