Dari Bungkusan Dolar Persahabatan

Edisi: 12/40 / Tanggal : 2011-05-29 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Y. Tomi Aryanto, Setri Yasra, Fanny Febiana


Rapat rutin Mahkamah Konstitusi selepas magrib itu terus diganggu suara telepon seluler Djanedri M. Gaffar. Sekretaris Jenderal Mahkamah yang menjadi pemimpin rapat itu bolak-balik mengintip layar ponselnya. Sesungguhnya ia tak enak hati karena dering itu mengganggu pertemuan. Tapi sang penelepon adalah orang penting yang tak bisa diabaikan: M. Nazaruddin, Bendahara Umum Partai Demokrat.

Petang itu, Kamis, 23 September tahun lalu, Nazaruddin mengajak Djanedri bertemu. ”Awalnya saya bilang tidak bisa karena sedang memimpin rapat kepaniteraan,” ujar Djanedri, Jumat pekan lalu. ”Tapi, karena enggak enak, akhirnya saya bilang iya.” Selain merupakan elite partai, Nazaruddin adalah anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat.

Lewat pukul 22.00, Djanedri tiba di tempat janjian, toko kue Le Gourmet, di samping Ranch Market, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Nazaruddin telah tiba. Basa-basi sejenak, setengah jam kemudian Nazaruddin pamit. Sebelum cabut, ia meninggalkan dua amplop cokelat. ”Buat Bapak, terima saja,” kata Djaned menirukan Nazaruddin.

Djaned mempertanyakan maksud pemberian itu. Nazaruddin tak menjawab. Politikus asal Bangun, Simalungun, Sumatera Utara, ini berlalu dan mengabaikan Djaned yang mengejarnya. ”Dia bilang, ’Sudah, Pak, terima saja. Enggak enak dilihat orang. Assalamualaikum’.” Djaned memasukkan dua amplop ke tas dan membawanya pulang.

Esoknya, Djaned menghubungi telepon Nazaruddin dan ternyata tak aktif. Hari berikutnya, ia berhasil mengontak, tapi Nazaruddin mengaku sedang di luar kota. ”Hari Ahad, saya coba lagi menelepon, eh, handphone-nya mati lagi,” Djaned bertutur. ”Saya mau bilang tak bisa menerima dan akan mengembalikan pemberian itu.”

Mengeram di tas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…