Nasi Kucing Sebelum Dor

Edisi: 12/40 / Tanggal : 2011-05-29 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Anton Septian , Ahmad Rafiq , Ukky Primantyo


Lewat pukul satu dinihari, Suharno mampir ke angkringan Nur Iman di Gang Kantil, Sanggrahan, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia membeli dua gorengan dan dua bungkus nasi kucing—nasi bungkus porsi kecil—berlauk bandeng. ”Untuk sahur istri saya,” kata dia.

Tak ada obrolan panjang pada Sabtu dinihari dua pekan lalu itu. Hanya pertanyaan biasa, ”Nasinya masih ada?”, yang dijawab Nur Iman dengan telunjuk ke tumpukan bungkusan nasi. Ia masih ingat, sang penjual mengeluh, ”Malam ini sepi pembeli.” Ia satu-satunya pembeli ketika itu. Selesai membayar, Suharno segera pulang ke rumahnya, hanya 20 meter dari gerobak angkringan.

Setengah jam kemudian, Suharno mendengar kegaduhan di mulut gang. Ia terbangun, begitu juga penduduk lain. Wadiyah, yang rumahnya dekat mulut gang, bangkit ke luar rumah. Baru membuka pintu depan, seseorang menghardiknya, memintanya kembali masuk rumah. Wadiyah tak tahu persis jumlah mereka. Tapi sepintas ia melihat sejumlah pria bersenapan mengepung mulut gang. Selang beberapa detik, terdengar senapan menyalak berulang-ulang.

l l l

GUNAWAN, pedagang angkringan di Jalan Tentara Pelajar, Sukoharjo, sedang mengemasi dagangan ketika dua pria berboncengan Supra Fit biru melintas kencang di depan warungnya. Sejumlah sepeda motor menguntitnya. Di mulut Gang Kantil, tak jauh dari situ, Supra Fit tiba-tiba berbelok.

Para pengejar—polisi berpakaian hitam-hitam—tak ikut belok kiri. Mereka berhenti di mulut gang. Belum lagi kekagetan Gunawan hilang, tiba-tiba salah seorang polisi berseru. ”Ada perlawanan! Ada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?