Kisah Tentang Koreografi Teror

Edisi: 12/40 / Tanggal : 2011-05-29 / Halaman : 50 / Rubrik : BK / Penulis : Sri Pudyastuti Baumeister, ,


Gadis pendiam itu berambut pirang dan bermata biru, sepintas tak berbeda dengan gadis lainnya. Pandangan matanya memang terkesan menyelidik ketika berbicara, tapi suaranya ramah. Ia kelihatan ”lain” dari gadis-gadis seusianya, sehingga orang kagok mau mengajaknya ngobrol, karena pengalaman hidupnya yang traumatis.

Lima tahun lalu Natascha Kampusch atau Natalie—begitu ia dipanggil—menghebohkan Eropa setelah berhasil melarikan diri dari penculik yang delapan setengah tahun menyekap dan menyiksanya di ruang bawah tanah. Selama dalam penyekapan, ia tak berbicara dengan orang lain selain sang penculik, Wolfgang Priklopil, 44 tahun, laki-laki ”berhidung besar” asal Cek yang penyendiri dan selalu ditolak cintanya serta berangan-angan punya budak perempuan yang bisa melayaninya tanpa banyak cincong. Itu sebabnya Natalie tak bisa rileks berbicara dengan orang asing. ”Saya disiksa lahir dan batin,” katanya kepada Tempo.

Natalie menceritakan penderitaannya dalam buku otobiografi setebal 288 halaman. Berjudul Natascha Kampusch, 3096 Tage (versi bahasa Inggrisnya 3096 Days), buku ini terbit pada September tahun lalu. Selama 3.096 hari itulah Natalie menjadi ”tawanan” di rumah Priklopil, di Desa Strasshof, sekitar 25 kilometer dari Wina, ibu kota Austria.

Buku yang membeberkan kisah penculikannya itu memang ditunggu-tunggu. Sebelumnya memang sempat diterbitkan buku tentang hal itu, yakni The Girl in the Cellar: The Natascha Kampusch…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…