Jaringan Benalu Masuk Bank Mega

Edisi: 13/40 / Tanggal : 2011-06-05 / Halaman : 92 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anton Aprianto, Mustafa Silalahi, Sandy Indra Pratama


DUA pejabat Pemerintah Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, bergegas masuk ke Plaza Bintaro, Tangerang. Mereka, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Yos Rauke dan Bendahara Fadil Kurniawan, baru saja menyelesaikan satu urusan dinas di Ibu Kota. Malam itu, awal September 2010, keduanya diajak Ilham Martua Hutabarat bertemu dengan kolega penting. Ilham teman Fadil semasa kuliah di Medan.

Di sudut sebuah kafe di lantai tiga, sudah menunggu seorang pria berpakaian rapi jali berambut klimis. Pria itu mengenalkan diri bernama Itman, Kepala Bank Mega Cabang Pembantu Jababeka, Bekasi. Itman mengundang keduanya agar mendepositokan dana kas daerah di banknya. Yos terpikat. ”Dia mengiming-imingi bunga tinggi dan jaminan keamanan dana nasabah,” kata Yos kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Sepekan berselang, mereka bertemu kembali. Juga di sebuah kafe. Kali ini di Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat. Di situlah Yos mengisi aplikasi penempatan deposito. Urusan kelar, ia kemudian pulang ke Batu Bara. Pada 15 September 2010, melalui Bank Sumut Kabupaten Batu Bara sebagai bank asal, Fadil mentransfer Rp 20 miliar ke Bank Mega Jababeka.

Tak sampai sebulan, bunga mengucur ke rekening pemerintah daerah Batu Bara di Bank Sumut. Dari rekening koran dan laporan transaksi real-time gross settlement (RTGS) Bank Sumut, nilainya mencapai Rp 92 juta. Yos dan Fadil makin kesengsem. Selama Oktober-April 2011, Fadil empat kali lagi ”melempar” uang ke Bank Mega Jababeka. Nilai empat transaksi itu Rp 60 miliar.

Keduanya baru ”panas-dingin” saat kasus pembobolan dana Rp 111 miliar milik PT Elnusa meruap. Fadil mengontak Itman, menanyakan nasib uang mereka. ”Tapi nomor Itman tidak bisa lagi dihubungi,” ujar Yos. Ilham sebagai perantara pun tak jelas rimbanya. Kekhawatiran makin menjadi-jadi saat mereka tahu Itman ditangkap karena diduga merupakan bagian sindikat pembobolan dana Elnusa.

Di tengah kebingungan itulah, pada 5 Mei lalu, Yos mendapat panggilan dari Kejaksaan Agung. Diantar Kepala Kejaksaan Negeri Kisaran Didi Suhardi, hari itu juga mereka terbang ke Jakarta.

Esok harinya, diiringi sembilan jaksa pidana khusus, keduanya mendatangi Bank Mega Jababeka. Di sana, mereka hanya ditemui…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…