Setelah Kiai Badri Bertemu Nabi

Edisi: 34/21 / Tanggal : 1991-10-19 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Basri, Agus


Karena desakan yang kuat dari bawah, dan ada pula isu, PPP mencalonkan Pak
Harto. Soal calon wapres masih pendapat pribadi. Kenapa?

; SUATU malam akhir Mei lalu, Kiai Badri Masduki, 51 tahun, dalam keadaan
bimbang. Pimpinan Pondok Badrijjuda, Probolinggo, ini baru saja menerima
telepon dari dr. Saleh Al Djufri.

; Saleh, pemrakarsa "kebulatan tekad" di Jawa Timur itu, besok akan menghadap
Pak Harto di Jakarta, maka ia menanyakan apakah Kiai Badri punya pesan yang
ingin disampaikan untuk Presiden.

; Seakan memperjelas maksudnya, Saleh tak lupa mengingatkan bahwa sejumlah
ulama di Jawa Timur sudah mengumpulkan tanda tangan, meminta kesediaan Pak
Harto dicalonkan kembali sebagai presiden.

; Ini soal penting. Tapi Badri tak tahu harus berpesan apa. Akhirnya, ia
melakukan istikharah, salat sunnat yang biasa dilakukan para ulama ketika
bimbang untuk memutuskan suatu soal penting.

; Dalam salat itu ia melihat Presiden Soeharto berada di suatu tempat
dikelilingi banyak orang. Lalu muncul bayangan Ka'bah. Bersamaan dengan itu
terdengar amat jelas suara yang menggetarkan hati, yang oleh kiai ini diyakini
sebagai suara Nabi Muhammad. "Saya titip Indonesia kepada kamu, ya Soeharto
..," kata suara itu, seperti diceritakan Kiai Badri Masduki kepada wartawan
TEMPO Jalil Hakim, Sabtu pekan lalu.

; Seusai salat, pimpinan Tarekat Tijaniyah ini merenung, lalu berujar dalam
hati, "Wah, kalau begitu ini isyarat Presiden Soeharto masih harus diberi
kepercayaan untuk terus memangku jabatannya."

; Malam itu juga ia menelepon dr. Saleh Al Djufri. "Tolong, sampaikan salam
kami, kami pun ikut mendukung agar Pak Harto tetap menjadi presiden untuk masa
jabatan yang akan datang," katanya tegas.

; Selain itu, kiai ini segera bergerak mengumpulkan tanda tangan para kiai dan
pemuka masyarakat yang dikenalnya untuk mendukung pencalonan itu. Hingga pekan
ini sudah lebih dari seribu kiai dan ulama yang menyodorkan tanda tangannya
kepada Kiai Badri. Jumlah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?