Jalan Aceh Untuk Papua
Edisi: 16/40 / Tanggal : 2011-06-26 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Y. Tomi Aryanto, Jerry Omona ,
LAMBERT Pekikir tersentak kaget. Tak percaya ia pada kabar tentang rencana rekan-rekannya menyerahkan senjata dan menerima opsi untuk duduk berunding. Pemimpin Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Kabupaten Keerom itu diam sejenak. âItu konyol,â ujarnya pada Senin malam pekan lalu. âSaya tidak tahu kabar ini benar atau tidak. Tapi sepertinya itu tidak mungkin.â
Tekad Lambert sudah membatu. Ia akan berperang hingga titik darah penghabisan. Ia rela bertahan di hutan karena yakin perjuangannya akan ditopang oleh gerakan lain yang digalang di luar negeri. Karena itu, ia tak memahami bila tiba-tiba diminta mengubah strategi melalui jalan dialog yang katanya sedang dirintis. âYang kami inginkan adalah merdeka, bukan berdamai. Jadi tidak ada istilah penyerahan senjata atau bergabung dengan Indonesia,â kata Lambert. âYang bicara akan berdamai itu adalah OPM palsu. Mereka sangat banyak dan dibina oleh tentara.â
Bertahun-tahun hidup di hutan dan berupaya menghindar dari kejaran tentara atau polisi, kelompok Lambert beranggota puluhan orang. Sebagian berasal dari Serui dan Wamena. Mereka tinggal di rumah sederhana dan makan dari hasil kebun yang mereka olah. Situasi serupa dilakoni oleh Panglima OPM Tadius Yogi bersama ratusan pengikutnya di wilayah Paniai. Selain memiliki beberapa pucuk senapan atau senjata serbu ringan, mereka melengkapi diri dengan alat perang tradisional seperti tombak dan panah.
Untuk menuju markas mereka, setiap pengunjung atau tamu harus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?