Bila Tata Baju Mengganjal Prestasi

Edisi: 16/40 / Tanggal : 2011-06-26 / Halaman : 66 / Rubrik : OR / Penulis : Andy Marhaendra , ,

TINGGI tubuhnya sekitar 160 sentimeter dan berat badannya tak sampai 48 kilogram. Dengan kacamata minus nangkring di telinga, ditambah jilbab yang selalu menutup kepala hingga lehernya, penampilan Kulsoom Abdullah mengesankan sebagai seorang muslimah kutu buku. Bila orang tahu dia pemegang gelar PhD jurusan teknik elektro dari Georgia Institute of Technology, kian utuhlah kesan itu.

Namun perempuan berusia 35 tahun ini bukan sekadar andal di otak, tapi juga kuat di otot. ”Dengan teknik dan timing tepat, saya bisa mengangkat beban melebihi angkatan orang yang memiliki otot lebih besar dari saya,” kata warga Atlanta keturunan Pakistan ini. Kulsoom adalah atlet angkat besi dengan rekor 111 kilogram pada angkatan clean and jerk dan 105 kilogram pada snatch.

Lima kejuaraan di tingkat regional dia ikuti tahun lalu. Salah satunya ber­oleh medali perunggu. Kulsoom menikmati kebebasan wanita ala Amerika, ”Tak membatasi gerak perempuan seperti tradisi di keluarga besar saya.”

Ucapan itu menemui batunya pada Desember tahun lalu ketika Asosiasi Angkat Besi Amerika Serikat (USAW) melarangnya mengikuti sebuah kejuaraan nasional di Ohio. Hal yang sama terjadi saat Kulsoom berniat berlomba di Iowa pertengahan bulan ini. Penyebabnya cuma satu: jilbab.

Council on American-Islamic Relations kontan bereaksi dan mengirim surat protes. ”Apa yang kami dengar setiap saat adalah slogan ’Anda harus memberdayakan wanita-wanita muslim di seluruh dunia’,” kata Ibrahim…

Keywords: -

---

Foto Terkait