Rumitnya Palestina Bersatu

Edisi: 16/40 / Tanggal : 2011-06-26 / Halaman : 120 / Rubrik : INT / Penulis : Purwani Diyah Prabandari, ,


MEREKA belum bisa tersenyum lebar saat meninggalkan Kairo pekan lalu. Para wakil Fatah dan Hamas, dua kubu politik utama Palestina, harus pulang ke tanah pendudukan dengan pekerjaan rumah yang pelik. Rencananya, pekan ini mereka akan mengumumkan pemerintah sementara Otoritas Palestina.

Tugas itu tak mudah. ”Perselisihan terbesar,” kata Amin Maqbool, Sekretaris Jenderal Dewan Revolusioner Fatah, kepada Radio Palestina, ”terkait dengan siapa yang akan menjadi perdana menteri.”

Harapan memang terbit setelah sebulan lalu sebuah sejarah ditorehkan. Fatah dan Hamas, yang senantiasa berselisih pandangan soal bagaimana mewujudkan Palestina, sepakat bersatu. Penguasa Tepi Barat dan Jalur Gaza itu menyepakati beberapa hal. Yang cukup mendesak adalah pembentukan pemerintah sementara, yang akan bekerja hingga pemerintah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…