Agus Martowardojo: Kok Jadi Begini Sulit

Edisi: 16/40 / Tanggal : 2011-06-26 / Halaman : 124 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Yandi M. Rofiyandi,


SERANGAN bertubi-tubi ditujukan ke satu titik: Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Para anggota DPR itu berkali-kali menegaskan keputusan pemerintah membeli saham Newmont harus melalui izin mereka. Agus sebenarnya telah melobi para wakil rakyat ini. Menteri nonpartai itu berkunjung ke Sekretariat Gabungan partai koalisi, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Tapi upaya itu rupanya tak bersambut.

Kini pemerintah tetap memutuskan membeli saham. Menurut Agus, proses politik seharusnya tak menghambat divestasi tujuh persen saham Newmont, dan keputusan investasi melalui Pusat Investasi Pemerintah bisa berjalan tanpa izin DPR. Apalagi prospek Newmont terbilang moncer. Tapi ada kendala lain, yakni izin pengalihan saham dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang tak kunjung keluar. ”Beli tinta dulu,” kata Agus menjawab pertanyaan wartawan sambil bercanda di gedung DPR, Senin pekan lalu.

Pemerintah membeli tujuh persen saham Newmont Nusa Tenggara sesuai dengan kontrak karya pertambangan 1986. Nusa Tenggara Partnership wajib menjual 51 persen saham secara bertahap kepada Indonesia. Saat ini, 20 persen saham dikuasai PT Pukuafu Indah milik Jusuf Merukh. Sedangkan 24 persen saham dikuasai PT Multi Daerah Bersaing. Perusahaan ini merupakan patungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kabupaten Sumbawa dengan PT Multicapital—anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk dari Grup Bakrie.

Pemerintah lalu memutuskan membeli sisa saham divestasi yang tinggal tujuh persen. Agus menambahkan, pemerintah mematok syarat ketat sehingga tak akan rugi dan tak akan terkena soal hukum. Jumat dua pekan lalu, Agus menerima Nugroho Dewanto, Yandi M. Rofiyandi, dan fotografer Dwianto Wibowo di kantornya. Ia memaparkan latar belakang keputusan pemerintah membeli saham Newmont panjang-lebar. Polemik pembelian saham Newmont plus rutinitas telah menguras waktunya. ”Saya tak sempat olahraga sehingga berat badan naik,” katanya.

Benarkah perebutan saham Newmont ini merupakan perseteruan Menteri Keuangan dengan keluarga Bakrie?

Tidak. Saya pribadi relatif dekat dengan semua pengusaha. Dalam kesempatan ini kami ingin menjaga kepentingan negara. Saya yakin pemerintah daerah dan perusahaan swasta menghormati dan tahu bahwa ini kewenangan pemerintah.

Kabarnya, Anda ketemu dengan Nirwan Bakrie?

Pemerintah masuk diwakili Menteri Keuangan. Seperti ketika hendak masuk rumah, harus memberi tahu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…