Masih Di Kaki Pemain Imigran
Edisi: 18/40 / Tanggal : 2011-07-10 / Halaman : 84 / Rubrik : OR / Penulis : Andy Marhaendra , ,
Ayahnya kuli bangunan, ibunya pembantu rumah tangga, dan salah satu kakaknya seorang montir. Tak aneh bila Xherdan Shaqiri sebenarnya cuma ingin menjadi salesman. "Menjual produk apa pun, asalkan saya bisa bertemu dengan banyak orang, menyenangkan bukan?" ungkap remaja kelahiran Gnjilane, Kosovo, ini.
Bakatnya ternyata bukan "menjual", melainkan "menendang". Dia baru saja membawa Swiss, negara tempat tinggalnya, menjadi runner-up Piala Eropa usia 21 tahun. Klubnya, FC Basel, menyematkan banderol 15 juta pound sterling atau sekitar Rp 207 miliar. Manchester United, Liverpool, Chelsea, AS Roma, Hamburg SV, dan Bayern Muenchen kini berebut memiliki playmaker berusia 19 tahun itu.
Berkah Euro U-21, yang Âberakhir pada Sabtu dua pekan lalu di Denmark, bukan cuma milik Shaqiri. Mata 75 orang pemandu bakat yang dikirim klub-klub Eropa terkesima oleh talenta besar yang menaburi kesebelasan muda Schweizer Natiâjulukan tim Swiss. Meski memuji permainan Spanyol, yang menjadi juara setelah mengalahkan Swiss 2-0, mayoritas dari mereka lebih tertarik kepada Swiss.
"Spanyol memang kuat sebagai tim, tapi saya cuma mengamati Swiss," kata pelatih Michael Reschke, yang menjadi "mata-mata" bagi Bayer Leverkusen. "Pemandu bakat yang datang ke sini rata-rata juga terkejut oleh kualitas tim ini." Swiss makin terasa mengejutkan karena mayoritas pemain Spanyol merumput di Liga Spanyol, yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…