Rudy Hartono: Harus Ada Evaluasi Terbuka

Edisi: 18/40 / Tanggal : 2011-07-10 / Halaman : 132 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Yandi M. Rofiyandi, Cheta Nilawaty


Paceklik gelar kembali berulang di kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka yang digelar 21-26 Juni lalu. Ini berarti selama tiga tahun berturut-turut tak satu pun pemain Indonesia menjadi juara. Kondisi ini membuat maestro bulu tangkis Rudy Hartono mengelus dada. "Saya jengkel," katanya. "Mengapa kita dipermalukan sedemikian rupa?"

Dalam kompetisi berhadiah total US$ 600 ribu atau sekitar Rp 5,5 miliar itu, pemain Indonesia harus puas sampai final di dua nomor, yakni ganda putri Vita Marissa/Nadya Melati dan ganda campuran Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir. Unggulan ketiga tunggal putra yang diharapkan bisa menyumbangkan gelar, Taufik Hidayat, kandas di perempat final oleh pemain bulu tangkis Denmark, Peter Gade.

Hasil buruk di kandang sendiri itu memperlihatkan adanya kekurangan dan lubang dalam pembinaan pemain. Rudy mengatakan pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) harus terbuka mengakui kekurangan dan memperbaikinya. Mereka tak cukup hanya meminta maaf. "Harus ada kelanjutannya," kata juara delapan kali All England ini.

Selama satu setengah jam, Rudy menyampaikan kritik tentang kondisi bulu tangkis Indonesia secara blakblakan kepada Nugroho Dewanto, Yandi M. Rofiyandi, dan Cheta Nilawaty dari Tempo di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Rabu pekan lalu.

Pemain yang di masa muda berjulukan "Wonder Boy" ini sudah lama menggantung raket. Namun otot-ototnya terlihat masih kencang. Pada usia 61 tahun, Rudy masih rutin berolahraga di pusat kebugaran untuk membuat ototnya tetap muda.

Apa yang salah dalam pembinaan bulu tangkis Indonesia sehingga tiga tahun berturut-turut gagal meraih gelar di kandang sendiri?

Kalau tiga tahun berturut-turut tak bisa memegang peran di dunia bulu tangkis, apalagi ketika bertanding di kandang sendiri, pasti ada sesuatu yang salah. Kita sudah jauh ketinggalan kereta. Tapi kita masih bisa mengatasi ketertinggalan ini kalau PBSI berani melakukan perubahan total dan terbuka. Tak usah malu. Kalah itu tanda bahwa ada kekurangan, kesalahan, dan ketidaktepatan dalam melatih pemain. Kalau kondisi ini dibiarkan terus, peminat bulu tangkis semakin turun. Ini bahaya.

Dengan melihat kondisi sekarang, apa program pembinaan yang harus diperbaiki?

Kita harus melihat program secara keseluruhan serta sasarannya. Misalnya, pemain yang kalah terus harus diberi target kapan bisa menang. Kita juga harus memberikan kesempatan kepada pemain muda. Jadi harus ada evaluasi terbuka. Kalau begini terus, lima tahun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…