1971 – 1977: Kantor Yang Bergoyang
Edisi: 01/16 / Tanggal : 1986-03-01 / Halaman : 5 / Rubrik : KEC / Penulis : TIM KECAP DAPUR, ,
SEBUAH gedung, tua berlantai dua, dongan kaca-kaca jendela yang antik. Pintu, pas di tengah. Dari ambang itu sampai ke balas jalan taya dan trotoar, cuma sekitar 3 meter. Jalan yang menghubungkan kawasan Pasar Senen dan Lapangan Banteng Jakarta itu memang jalan yang padat. Dan betapa susahnya parkir mobil di sini. Lalu bayangkanlah, betapa berisiknya suasana di dalam gedung.
Di situlah, di gedung berukuran sekitar 30 x 10 meter persegi Jalan Senen Raya 83, sebagian sejarah TEMPO tinggal. Entah berapa ribu kali langkah-langkah tergesa telah melewati ambang pintu gedung. Langkah langkah keluar mengejar demonstrasi protas RUU Perkawinan, misalnya. Atau langkah keluar memburu ditepatinya perjanjian wawancara dengan Pertamina. Dan langkah-langkah masuk gembira karena di dalam kamera yang tersandang telah tersimpan tokoh atau peristiwa yang diburu Lalu suara mesin tulis berentetan, diselingi suara kertas disobek karena muncul ide baru buat awal sebuah tulisan. Dan ini, suara tepuk tangan ke seberang jalan, kemudian satu bahasa isyarat, dan tak lama dan seberang tukang es akan mengantarkan pesanan - es soda susu, es buah, atau yang lain berdasar kode.
Di gedung inilah 15 tahun lalu sebuah majalah baru digarap Memang bukan sejak nomor pertama. TEMPO untuk kira-kira dua bulan berkantor di Pintu Besar Selatan, Jakarta Kota (kini Barat), kira-kira 8 km arah barat laut gedung Senen Raya ini. Sebuah matalah yang lahir dari gagasan sekelompok generasi muda yang waktu itu berusia 20-an tahun.
Dibandingkan dengan 15 tahun kemudian, jumlah karyawan TEMPO waktu itu cuma kurang dari sepertiganya. Toh. hanya de ngan 50-an orang itu, kerja terpaksa dilakukan berdesakan.
Redaksi dengan sekitar 30 anggota menempati lantai atas. Karena kondisi gedung dan keuangan, terpaksa diadakan diskriminasi, apa mau dikata Pemimpin redaksi bersama redaktur pelaksana dan sejumlah kepala desk (kemudian disebut penanggung jawab rubrik) menempati ruangan tertutup, dan karena itu ruangan ini dipasangi AC. Reporter, mungkin karena lebih banyak berada di lapangan daripada di kantor, menempati ruang terbuka, yang berjendela kawat ram, hingga kapan saja…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
ADA YANG PERGI ADA YANG DATANG TAPI...
1983-03-12Amir daud menjalani pensiun dan beralih menjadi salah satu pengelola harian the jakarta post. dahlan…
MEREKA YANG AKAN DATANG
1983-03-12Tahun ini tempo mencari 10 tenaga reporter. tempo mengadakan angket kepada 400 orang yang melamar…
BUKAN AKHIR YANG HITAM...
1981-03-07Kini majalah tempo telah berusia yang ke-10. perbaikan-perbaikan dilakukan untuk meningkatkan mutu majalah dengan berbagai…