Dulu Mubarak, Kini Netanyahu
Edisi: 23/40 / Tanggal : 2011-08-14 / Halaman : 111 / Rubrik : INT / Penulis : Purwani Diyah Prambandari, ,
HAMPIR pukul 10 malam, Guy Sharett meninggalkan rumah temannya di Jaffa, Tel Aviv. Seperti biasa, ia menumpang bus menuju Rothschild Boulevard, yang tak terlalu jauh dari apartemennya. Namun yang dia saksikan Ahad malam dua pekan lalu itu sungguh di luar dugaan. Kawasan itu telah menjadi lautan tenda. Dan ada berbagai pertunjukan musik di sepanjang jalan, layaknya sebuah festival. "Saya kesitu untuk memberikan dukungan," kata Guy Sharett saat dihubungi Tempo pekan lalu.
Sudah dua pekan, kawasan sepanjang dua kilometer itu dipenuhi tenda. Beragam posterâdengan tema seragamâdipajang: "Keluarkan Tanganmu dari Kantongku" dan "Rakyat Menuntut Keadilan Sosial". "Padahal, ketika saya pertama kali ke situ dua pekan sebelumnya, hanya ada satu tenda,"
ujar lelaki yang menguasai tujuh bahasa ini.
Tenda terus bertambah, menyebar ke beberapa lokasi lain di Tel Aviv, bahkan di Yerusalem, tak jauh dari gedung Knesset dan di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, juga di Ashdod, Kiryat Shmona, dan kota-kota lain.
"Ini membuat saya penuh harapan. Saya sering berpikir generasi muda saat ini tak berbeda. Mereka tak mau melakukan apa-apa. Tapi tiba-tiba orang-orang berumur 20-an tahun ini penuh energi dan mau perubahan," kata Sharett.
Protes itu bermula dari biaya perumahan yang membubung di Israel. "Sekarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…