Arsitek Lima Sekawan
Edisi: 24/40 / Tanggal : 2011-08-21 / Halaman : 142 / Rubrik : ART / Penulis : , ,
Semua bermula dari kegiatan pameran mahasiswa Indonesia di Jurusan Arsitektur Universitas Delf, Belanda, pada awal 1950-an. Pameran itu mendapat perhatian teman-teman pelajar. Sejak itu, Han Awal, Sujudi, Bianpoen, Mustafa Pamuntjak, dan Soewondo selalu berdiskusi untuk mencari unsur-unsur arsitektur tradisional Indonesia yang bisa masuk ke gaya modern.
Nama "atap" mereka pilih karena arsitektur Indonesia memiliki keistimewaan pada naungan. "Bentuk atapnya beragam," kata Han, 80 tahun. Ia masih ingat sosok yang menonjol ketika itu, Sujudi. Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 27 Desember 1928, itu memiliki karisma dan pribadi yang santun. Kepribadian ini juga tertuang pada tugas-tugas perancangannya. Sujudi bisa membuat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bunuh Diri Ekologis
2007-10-28Dengan ruang terbuka hijau hanya seperlimabelas luas total, jakarta sering tenggelam oleh hujannya sendiri. padahal,…
Menjaga Titipan Anak-Cucu
2007-10-28Gerakan warga memperbaiki lingkungan dilakukan karena pemerintah dinilai tidak berbuat cukup. kini mereka telah menikmati…
Mengutamakan Bentuk Komunitas
1992-09-26Sembilan proyek arsitektur mendapat penghargaan aga khan. di antaranya proyek kali code, yogya, karya arsitek…