Gonjang-ganjing London
Edisi: 24/40 / Tanggal : 2011-08-21 / Halaman : 150 / Rubrik : INT / Penulis : Lenah Susianty, Yogita Lal ,
Shop already looted, nothing left. Toko sudah dijarah, tak ada yang tersisa! Kalimat dramatis itu ditulis di atas karton yang direkatkan di pecahan kaca yang masih menempel di pintu sebuah toko di London, Inggris. Sepekan lalu, pintu dan jendela bertambal papan serta reruntuhan gedung bekas dilahap api menjadi pemandangan di berbagai distrik di London yang dilanda kerusuhan. Malapetaka itu diawali tewasnya Mark Duggan, yang ditembak polisi di kawasan Tottenham, London Utara, Kamis dua pekan lalu. Pria 29 tahun itu diduga menyandang senjata api ilegal. Dua hari kemudian, sekelompok pemuda yang menganggap polisi menyalahgunakan kekuasaan menggelar unjuk rasa damai.
Aksi protes segera berubah menjadi huru-hara di kawasan markas tim sepak bola Tottenham Hotspur ini. Massa tidak hanya menyerang polisi, tapi juga merusak dan menjarah toko-toko di High Street atau kawasan komersial Tottenham. Mereka juga membakari gedung dan kendaraan di jalan.
"Polisi tidak menghormati kami, jadi kami merasa sah-sah saja menyerang mereka," kata banyak peserta kerusuhan yang berasal dari kelompok etnis minoritas. Mereka menuduh polisi London selama ini selalu bersikap rasial dan menjadikan penduduk kulit hitam sebagai sasaran.
Masyarakat London umumnya menganggap polisi bertindak terlalu lambat dan tidak sepenuh hati menangani kerusuhan. Akibatnya, huru-hara menjalar ke wilayah lain di London selama tiga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…