Kisah Sekawan Sang Buron
Edisi: 26/40 / Tanggal : 2011-09-04 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Setri Yasra, Jupernalis Samosir , Sahat Simatupang
MUHAIMIN mendadak dicari banyak orang sesaat setelah berita penangkapan Muhammad Nazaruddin di Cartagena, Kolombia, muncul Ahad tiga pekan lalu. Lurah Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, ini kedatangan banyak tamu yang meminta informasi soal Nazir Rahmat, warganya, yang diketahui bersama Nazaruddin selama buron. "Ada yang mengaku intel, lembaga swadaya masyarakat, dan wartawan," katanya kepada Tempo. "Kampung ini mendadak top."
Dia awalnya tidak percaya Nazir merupakan warga desanya. Setelah menelusuri dokumen administrasi penduduk, Muhaimin baru yakin Nazir yang menjadi buah bibir itu benar adanya. Nazir diketahui tinggal di Jalan Pesisir, Gang ACI, Kelurahan Meranti Pandak. "Ia biasa dipanggil Bang Luky. Istrinya bernama Linda."
Lelaki 35 tahun itu pernah bekerja sebagai sopir taksi Popsi di Pekanbaru dan sopir truk sebuah perkebunan kelapa sawit di Kampar, Riau. Menurut Muhaimin, Nazir yang keturunan Pakistan ini memiliki perawakan tinggi-besar. "Wajahnya mirip Nazar," tuturnya.
Jonifar, tetangganya, mengetahui Nazir berhenti menjadi sopir taksi karena diajak bekerja oleh Muhammad Nasir, kakak kandung Nazar, pada pertengahan 2009. "Awal 2010, saya pernah bertemu dan dia bilang sekarang bekerja di perusahaan perkebunan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?