Humor Sepanjang Jalan
Edisi: 26/40 / Tanggal : 2011-09-04 / Halaman : 96 / Rubrik : IMZ / Penulis : TIM INTERMEZO, ,
Berawal dari Solo
RADEN Ajeng Srimulat lahir pada 7 Mei 1908 di Desa Botokan, Klaten. Namanya gabungan kata "sri", berarti kebesaran atau keanggunan, dan "mulat", yang artinya memandang atau menyaksikan. Mengawali karier panggungnya di masa remaja bersama Ketoprak Candra Ndedari milik Ki Reksotruno, pada zaman penjajahan Jepang, Srimulat mulai memerankan tokoh jenaka di Sandiwara Bintang Surabaya.
Pada 1947, biduanita ini jadi bintang tamu Orkes Keroncong Bunga Mawar yang mengisi perayaan pembentukan Angkatan Laut RI di Purwodadi. Salah satu pemusik yang mengiringi Srimulat adalah Kho Tjien Tiong, yang belakangan lebih dikenal dengan nama Teguh Slamet Rahardjo.
Berbagi panggung bersama di sejumlah rombongan kesenian, Teguh, yang kelahiran Bareng, Klaten, 8 Agustus 1926, menikahi Srimulat tiga tahun setelah malam di Purwodadi itu. Resepsi pernikahan pada 8 Agustus 1950 itu dimeriahkan pentas keroncong. Malam itu juga Srimulat sang biduanita kondang dan gitaris Teguh membentuk kelompok pertunjukan keliling Gema Malam Srimulat.
Batur
PERAN batur bertugas mencairkan suasana saat pementasan dimulai. Ia menyampaikan monolog humor yang harus bisa memancing tawa. Peran pembantu di sini dibuat Teguh sebagai figur ngelunjak yang berani meledek, bahkan memarahi atau menyuruh majikannya.
Saking pentingnya peran ini, hanya pelawak andalan yang boleh memerankannya. Dimulai dengan Johny Gudel dan Edi Geyol, peran khas ini mencapai puncaknya pada era Gepeng. Kaset lawak dengan Gepeng sebagai pembantu yang diberi judul perkataan khasnya, Untung Ada Saya!, meledak di pasaran.
Menurut pakar folklore Universitas Indonesia, James Danandjaja, tokoh batur ini sukses memikat penonton dari semua kalangan. "Orang kota senang melihat perilaku orang kampung yang konyol sehingga bisa merasa superior," tulisnya dalam pengantar buku Srimulat sebagai Sebuah Subkultur.
Sebaliknya, orang desa senang dengan karakter pembantu yang menjadikan orang kaya bahan tertawaan. "Mereka memproyeksikan diri pada para batur itu."
Drakula
Ide membuat cerita drakula berawal dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…