Donald K. Emmerson: Saya Tidak Melihat Dinasti Politik

Edisi: 26/40 / Tanggal : 2011-09-04 / Halaman : 124 / Rubrik : WAW / Penulis : Purwani Diyah Prambandari, Yandi M. Rofiyandi.,


DIA tergolong Indonesianis awal. Seangkatan dengan Benedict Anderson dan James Siegel, Donald K. Emmerson telah lama mengamati perkembangan politik negeri ini dan kawasan Asia Tenggara. Pertama kali datang ke Indonesia, pada 1967, dia sudah menulis beberapa buku—antara lain Aspek Manusia dalam Penelitian dan Indonesia Beyond Soeharto—yang kerap dirujuk akademisi. "Saya datang pertama kali ketika di tengah Jalan Thamrin masih tumbuh rumput liar," katanya, dengan bahasa Indonesia fasih.

Don—begitu ia biasa dipanggil—menguasai bahasa Indonesia tulis dan lisan. Tiga pekan lalu, tampil dalam konferensi internasional tentang futurologi di Jakarta, Don memamerkan kosakata Indonesia yang kaya—ceramahnya renyah dan penuh humor. Direktur Forum Asia Tenggara Shorenstein Asia-Pacific Research Center, Universitas Stanford, Amerika Serikat, ini beberapa kali mengucapkan kalimat gaul yang encer, "So what gitu, lho," disambut tawa dan tepuk tangan hadirin. Selain fasih berbahasa Indonesia, Don menguasai bahasa Prancis, dan sedikit bahasa Belanda, Jepang, serta Rusia.

Dalam konferensi itu, Don hadir bersama peneliti Amerika Serikat, George Friedman, James Canton, Robert D. Kaplan, dan Roger Beachy. Seminar dengan tema "Masa Depan Dunia 30 Tahun" itu diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Seusai seminar, di sela acara yang padat, akhir Juli lalu itu, Don menerima Purwani Diyah Prabandari dan Yandi M. Rofiyandi dari Tempo. Beberapa kali disinggung soal politik dan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Don agak mengelak. "Jangan memancing," katanya. "Saya orang asing dan baru beberapa hari di Indonesia."

Wawancara terhenti beberapa kali karena Don terbatuk, dan hampir kehabisan suara. Selama di Indonesia, dia secara maraton menjadi pembicara di berbagai seminar—yang cukup menguras energi. "Jangan sampai saya masuk rumah sakit," katanya dengan suara serak.

Bagaimana Anda melihat politik Indonesia sekarang, dibanding masa lalu? Apa yang berubah secara fundamental?…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…