Perang Eropa Di Tanah Jawa

Edisi: 35/40 / Tanggal : 2011-11-06 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Oktamandjaya Wiguna, Sohirin,


ASEP Kambali menembus Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, sambil menenteng alat pengeras suara. Sekitar delapan puluh orang membuntuti Ketua Komunitas Historia Indonesia itu. "Kita bergerak menuju Gereja Sion," kata Asep lewat "halo-halo".

Tengah hari pada awal Oktober lalu itu, Historia mengadakan wisata sejarah Menelusuri Jejak Napoleon. Gereja Sion diduga bekas basis pertahanan pasukan Napoleon saat Jatinegara masih disebut Meester Cornelis.

Asep menjelaskan Jatinegara dipilih sebagai lokasi tur karena di sanalah pertempuran berkecamuk antara pasukan Prancis, yang berusaha mempertahankan Jawa, dan armada amfibi Inggris. Historia mendasarkan wisatanya itu pada buku Perang Napoleon di Jawa 1811, yang ditulis pensiunan marinir Angkatan Darat Prancis, Kolonel Jean Rocher.

Sang Kolonel penasaran karena pertempuran yang menurut dia mahadahsyat itu terlupakan begitu saja di negaranya. Penelusurannya menyegarkan lagi ingatan akan episode kolonisasi Prancis di Nusantara. "Saya baru tahu bahwa Indonesia pernah dijajah Prancis," kata Sugianto, 53 tahun, karyawan perusahaan peranti lunak, yang mengikuti tur Historia.

Napoleon mencaplok Belanda pada 1806. Di Negeri Oranye, ia mendirikan Kerajaan Holland dan menaruh adiknya, Louis Bonaparte, sebagai rajanya. Wilayah jajahan Belanda pun otomatis jatuh ke tangan Prancis.

Setahun setelah menjadi raja, Louis Bonaparte mengangkat Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Lima tahun masa pemerintahan Daendels dihabiskan dengan memperkuat Jawa.

Ketika Jawa makin kokoh, wilayah jajahan Prancis di Amerika Utara dan Afrika makin ciut. Basis laut angkatan perang Napoleon di Samudra Hindia, seperti Pulau Mauritius, pun dilumat pasukan Inggris di bawah komando Lord Minto. Gubernur Jenderal India itu mulai mengarahkan pandangan ke Jawa. Angkatan laut Inggris pun memblokade semua jalur menuju Jawa.

Hadangan itu membuat pengganti Daendels, Jenderal Jan Willem Janssens, harus menempuh pelayaran tanpa menyentuh bandar di jalur Samudra Hindia. Setelah kapal fregat Medusa yang ditumpanginya mengarungi lautan selama hampir lima bulan, Janssens mendarat di Banyuwangi.

Kedatangan gubernur jenderal baru ini malah membuat musuh semakin bernafsu menyerang Jawa. Mantan Gubernur Jenderal Prancis di Tanjung Harapan, Afrika Selatan, ini tak asing lagi bagi pasukan Kerajaan Inggris. Empat tahun sebelumnya, koloni di ujung selatan Benua Afrika itu lepas setelah Janssens menyerah sehabis digempur pasukan Inggris pimpinan Jenderal Baird.

"Janssens adalah jenderal yang jago mengatur logistik tapi tak pandai strategi perang," kata Rocher. "Inggris…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…