Tak Ada Tentara, Pemuda Pun Jadi
Edisi: 36/40 / Tanggal : 2011-11-13 / Halaman : 66 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,
SEHARI setelah Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tiba di Semarang, situasi keamanan memburuk. Keputusan Panglima Kodam Diponegoro Brigjen Surjosumpeno pada 20 Oktober 1965 untuk membekukan semua kegiatan PKI dan organisasi massanya membuat daerah-daerah yang jadi basis pendukung PKI bergolak.
Hari-hari itu santer beredar kabar bahwa ribuan orang komunis mulai berkumpul, menutup jalan Solo-Yogyakarta dengan menebangi pohon dan memutus saluran telepon. Kerusuhan pecah di beberapa kota. Serikat-serikat buruh melakukan mogok massal. Pabrik dan jalur transportasi lumpuh.
Sarwo Edhie dan pasukannya bergerak cepat dari kota ke kota, memadamkan api yang terus menjalar. Sepekan di Jawa Tengah, dia menghubungi Markas Besar TNI di Jakarta, meminta tambahan pasukan. Tapi sebagian besar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…