Senin Berdarah Di Terminal Gorong-gorong
Edisi: 34/40 / Tanggal : 2011-10-30 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Tito Sianipar , Tjahjono E.P,
VIRGO Salosa berulang kali mengingatkan rekan-rekannya agar tidak rusuh atau melakukan perusakan. Hari itu, Senin dua pekan lalu, ia mondar-mandir di barisan massa aksi sepanjang sekitar 100 meterâmelibatkan lebih dari 1.000 orang, termasuk tokoh adat dan keluarga karyawan. Sebagai koordinator unjuk rasa, ia berkepentingan menjaga demonstrasi tidak menjadi amuk. "Kami mau unjuk rasa berjalan lancar," kata pria 38 tahun itu akhir pekan lalu.
Demonstrasi itu awalnya berjalan damai. Bergerak dari Sekretariat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia sekitar pukul 09.00 WIT, massa tiba di pertigaan menuju Terminal Gorong-gorong sejam kemudian. Kepala Kepolisian Resor Mimika Ajun Komisaris Besar Denny Edward Siregar ikut dalam barisan.
Sekitar seratus meter dari terminal, massa dihadang aparat. Di sana orasi dilanjutkan. Tokoh adat Amungme, Viktor Beanal, mengecam blokade itu. "Saya meminta polisi tak menghalangi. Kami ingin ke Tembagapura, tanah ulayat kami," ujar pria berusia lebih dari 80 tahun itu.
Denny lalu menenangkan massa dan menyatakan rombongan tidak boleh masuk. "Kami hanya menegakkan aturan," katanya. Orang-orang berteriak meminta manajemen PT Freeport Indonesia menemui mereka. Ketika perwakilan Freeport, Daan Dimara, hendak berbicara, massa merangsek. Polisi melindungi Daan. Lalu, dor⦠terdengar pistol menyalak. Seorang saksi menyebutkan Denny mengeluarkan tembakan peringatan. Tempo berusaha menghubungi Denny untuk mendapatkan konfirmasi, tapi tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?