Akhir Sang Jurnalis Eksil
Edisi: 33/40 / Tanggal : 2011-10-23 / Halaman : 126 / Rubrik : OBI / Penulis : Wilson , ,
DI bawah sisa-sisa musim dingin yang menggigit, saya menuju Latin Quarter, tak jauh dari Universitas Sorbonne, Paris, ke arah Restoran Indonesia, pada Februari 1996. Umar Said menyambut hangat di depan restoran yang ia dirikan bersama Budiman Sudharsono, Sobron Aidit, dan Kusni Sulangâpada Desember 1982.
Restoran ini tak hanya dikenal karena makanannya, tapi juga oleh pelbagai kegiatannya, antara lain menuntut keadilan bagi korban Peristiwa 1965 dan dukungan bagi gerakan demokrasi di Indonesia. Tak mengherankan bila restoran ini dikenal sebagai monumen perlawanan terhadap Orde Baru.
Sukses Restoran Indonesia tak bisa menutupi kisah sedih Umar Said, yang terpisah dari istri…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…