Buka-tutup Beleid Rotan
Edisi: 32/40 / Tanggal : 2011-10-16 / Halaman : 95 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Eka Utami A, Karana Wardhana
BELUM genap pukul tujuh pagi, Sunaryo telah pergi menenteng galah menuju hutan. Penduduk Desa Telangkah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, ini hendak memanen rotan. Sebilah kawit, besi tajam berbentuk U, telah diikatkan di ujung galah kayu untuk menggerek tanaman menjalar di pohon tinggi.
Tidak mudah mengambil rotan. Tanaman berumur empat atau lima tahun biasanya merambat hingga ketinggian 12 meter. Bila sudah begini, pemetik mesti memanjat pohon sampai rotan bisa ditarik dari bawah. Beruntung, pagi itu Sunaryo tak perlu naik pohon untuk menggapai batang-batang rotan.
Sunaryo adalah satu dari ratusan warga Katingan yang hidup dari rotan. "Kakek, ayah, dan semua saudara saya menyekolahkan anak-anaknya di Palangkaraya dari hasil jualan rotan," kata bapak dua anak itu Kamis pekan lalu. "Tidak ada pekerjaan lain." Bagi masyarakat Katingan, rotan adalah segala-galanya.
Indonesia juga menikmati penjualan rotan. Sebagai pemasok 80 persen rotan dunia, Indonesia mengekspor furnitur dan keranjang senilai US$ 240 juta pada 1987. Angka itu meningkat menjadi US$ 332 juta tujuh tahun berikutnya. Sayangnya, nilai ekspor industri ini turun drastis, tinggal US$ 150-an juta, setelah rotan mentah boleh diekspor. Tak mengherankan, kata Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia M. Hatta Sinatra, ekspor bahan baku rotan ke Cina kian tahun kian membengkak. "Betul-betul…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…