'perjamuan Terakhir' Bumi Tarung
Edisi: 31/40 / Tanggal : 2011-10-09 / Halaman : 56 / Rubrik : SR / Penulis : Kurniawan , ,
Setelah berbulan-bulan dicari, akhirnya pohon besar itu ditemukan pada November tahun lalu di sebuah desa, 12 kilometer dari pusat Kota Kediri, Jawa Timur. Bagian bawahnya, setinggi sekitar tiga meter, sangat besar, sepelukan tiga orang dewasa. Bagian atasnya lebih kecil, sepelukan dua orang dewasa.
"Saya membelinya Rp 25 juta dari seorang petani," kata Amrus Natalsya, seniman pendiri Sanggar Bumi Tarung. Pohon itu hendak diolahnya jadi patung perahu, jenis patung yang banyak dibuatnya sejak 1990-an dan laris diborong kolektor. Tapi kali ini lelaki kelahiran Medan, 21 Oktober 1933, itu ingin membuat perahu istimewa, patung terbesar yang pernah dibikinnya.
Namun, karena pohon itu berada di tengah ladang dan sawah yang sedang menguning, dia harus menunggu panen selesai sebelum menebang dan membawanya ke studionya di tepi Danau Lido, Sukabumi, pada Januari lalu. Selama enam bulan, Amrus dan tiga artisan pembantunya bekerja. Bagian bawah pohon itu dibelah dan dipahat menjadi layar, dan bagian atasnya menjadi badan perahu. Pahatannya kasar, ciri yang dipertahankan Amrus dalam mematung.
Patung Perahu Nabi Nuh sepanjang 4,75 meter dengan tinggi 3,5 meter itu menjadi patung terbesar di pameran 50 Tahun Sanggar Bumi Tarung di Galeri Nasional, Jakarta, pekan lalu. Pameran bertema "Kobarkan Terus Patriotisme, Daya Tarung Melawan Lupa" itu dibuka oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…