Malin Kundang Dan Politik Identitas Minang

Edisi: 38/40 / Tanggal : 2011-11-27 / Halaman : 56 / Rubrik : TER / Penulis : Afrizal Malna, ,


Perempuan itu tidak hanya membatukan kembali Malin Kundang, tapi juga istri Malin serta ibu dan ayah Malin. Semuanya kembali dibatukan. Perempuan itu bukan seorang ibu, bukan seorang kekasih. Ia bukan siapa-siapa. Mereka semua dibatukan, masing-masing dengan selembar sarung yang menutupi seluruh tubuh aktor.

Pembatuan dalam adegan ini bisa jadi jembatan baru antara personifikasi totemistik dan personifikasi ideologis dalam melihat legenda Malin Kundang. Adegan yang terbuka untuk dibaca sebagai "pembatuan ideologis" atau "pembatuan identitas tauhid". Pembacaan ke arah ini memang menjadi tidak cukup artikulatif ketika sejak awal sekian banyak sarung, yang akan menandai berbagai peran dalam pertunjukan ini, lebih dihadirkan sebagai sarung-sarung yang sedang dijual di kaki lima. Sarung memang tidak cukup maksimal digunakan sebagai ikon utama untuk pembacaan. Sekali-sekali dikibaskan, dilipat, juga sebagai antara untuk adegan percintaan.

Peristiwa itu berlangsung dalam pertunjukan Malin Kundang oleh Teater Imaji yang disutradarai Ibrahim Ilyas. Ini bagian dari Festival Teater 2011 di Taman Budaya Sumatera Barat, Padang, sepanjang awal pekan lalu. Festival ini diikuti sembilan grup teater dari Sumatera Barat yang semuanya membawakan naskah Wisran Hadi, sehingga peristiwa ini bisa disebut "Festival Wisran Hadi".

Naskah Wisran khas, terutama konsistensinya menggunakan kata sebagai pusat pertunjukan. Mementaskan naskah Wisran sama seperti memasuki teater linguistik. Melalui semacam politik linguistik, Wisran…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…