Protokol Kyoto Terancam Di Durban

Edisi: 41/40 / Tanggal : 2011-12-18 / Halaman : 152 / Rubrik : INT / Penulis : Eko Ari,, Sapto Yunus ,


Keheningan pecah di ruang sidang International Convention Center, Durban, Afrika Selatan, pekan lalu. Hujan interupsi mewarnai persidangan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-17 itu. Suasana memanas, berlawanan dengan suhu Durban di musim dingin yang sejuk.

Persidangan kian panas ketika memasuki perundingan ihwal masa depan Protokol Kyoto. Perbedaan pendapat antara Amerika Serikat beserta sekutunya dan negara-negara berkembang tak terelakkan. Negara berkembang dipelopori Brasil, Afrika Selatan, India, dan Cina, yang terkenal dengan kelompok BASIC. "Rapat untuk materi yang alot berlangsung dari siang sampai pukul tiga dinihari," kata koordinator juru runding delegasi Indonesia, Tazwin Hanif, kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Menurut Tazwin, perundingan berlangsung alot karena finalisasi keputusan tidak diambil dengan suara terbanyak, melainkan melalui konsensus dari 194 negara peserta. Saking panasnya, kata dia, panitia tak mengizinkan peninjau dari lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan masuk ke persidangan pada Selasa pekan lalu. Mereka hanya bisa memantau dari luar gedung. "Padahal, pada hari sebelumnya, semua peninjau dibebaskan memasuki lokasi sidang," kata Sri Ranti dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), yang ikut…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…