Misteri Robi Dalam Kematian Sondang
Edisi: 42/40 / Tanggal : 2011-12-25 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Y. Tomi Aryanto, Aryani Kristanti ,
AHAD 4 Desember lalu adalah hari penghabisan bagi Saur Dame Sipahutar merasakan kemesraan si bungsu. Ketika itu, sepulang dari Gereja Bethany Bekasi, Sondang Hutagalung, anak keempat Saur Dame, mencabuti uban yang mulai merimbun di kepala perempuan setengah baya tersebut. "Kalau di rumah, ya, kerjaannya bercanda. Nyabutin uban sambil meminta Mama mengecat rambut," ujar Bob Crispianza Hutagalung, kakak tertua Sondang. Dirawat tiga hari setelah nekat melakukan aksi bakar diri di depan Istana Merdeka, 7 Desember lalu, Sondang akhirnya wafat. Tubuh pemuda 22 tahun itu melepuh dan sulit dikenali. Luka bakar meliputi 98 persen tubuhnya.
Aksi Sondang baru pertama kali terjadi di Tanah Air. Pelbagai reaksi bermunculan: yang bersimpati ataupun yang menyayangkannya. Hanya beberapa jam setelah Sondang menyulutkan api ke tubuhnya, puluhan orang yang menamakan diri Jaringan Kampus bersama kelompok Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) langsung menggelar demo di lokasi kejadian.
"Kami yang pertama kali menyatakan solidaritas," kata Adian Napitupulu, aktivis mahasiswa 1998 dan pendiri Bendera. Adian mengaku tak kenal atau pernah berhubungan dengan Sondang. Meski begitu, ia yakin dengan pesan yang hendak disampaikan lewat aksi itu. "Ini adalah puncak kekecewaan terhadap pemerintahan SBY-Boediono. Simbol harapan yang tak ada lagi."
Partai oposisi dan politikus yang selama ini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?